Etape ke-6 Tour de Singkarak 2016 telah berlangsung pada hari Kamis, 11 Agustus 2016. Pada etape ini peserta balap menghadapi tantangan tanjakan. Dimulai dari Pantai Tiram di Kabupaten Padang Pariaman, melewati Kota Padang menanjak menuju Kota Solok hingga mencapai ketinggian 1.132 mdpl dan terus menghadapai medan pegunungan hingga mencapai Kota Sawahlunto.
Tiba di Kota Sawahlunto, para pembalap masih menyisakan jarak 15 kilometer lagi. Taman Wisata Kandi menjadi garis finish. Para peserta melewati sajian kota tua bekas kota pertambangan batubara di jaman penjajahan Belanda. Yang menjadi bagian kawasan kota tua Sawahlunto diantaranya adalah Lubang Tambang Mbah Suro, Museum Gudang Ransum, dan gedung pusat kebudayaan, termasuk Hotel Ombilin dan Kereta Uap Mak Itam yang legendaris.
Setelah melintasi pusat kota Sawahlunto, Para pembalap menyisakan jarak 10 km lagi untuk mencapai finish. Kejutan dari persaingan ketat antar pembalap pun terjadi. Di etape enam yang pertama mencapai finish adalah pembalap asal Korea Selatan, Jang Jyunggu dari Korail Cycling Team. Diikuti oleh Loic Desriac dari Perancis yang tergabung pada Singha Infinite Cycling Team dan Fernandez Marcos Garcia asal Spanyol yang tergabung dalam Kinan Cycling Team, menempati urutan kedua dan ketiga.
Kawasan Taman Satwa Kandi merupakan kawasan wisata yang dahulu bekas pertambangan yang tandus. Kemudian pada tahun 2006 dikembangkan menjadi obyek wisata keluarga. Tidak hanya menyajikan 70 jenis satwa liar, seperti Gajah, Orang Utan, Beruang dan berbagai jenis Kera, ada juga wahana-wahana lainnya, seperti Bianglala, Outbound, Aneka permainan motor; seperti ATV, Gokart dan masih banyak lagi.
Taman rekreasi ini juga juga dikelilingi oleh obyek wisata lainnya. Ada gelanggang pacuan kuda, hotel dan cottage, sirkuit road race, dan danau-danau bekas lubang tambang yang kini menjadi danau tadah hujan, seperti Danau Tandike, Danau T.Hitam, dan Danau Kandi. Dengan tiket masuk Rp. 7.000,00/ orang atau Rp 10.000,00 / orang pada akhir pekan, Taman Wisata Kandi menjadi pilihan utama masyarakat Sawahlunto dan sekitarnya untuk berwisata bersama keluarga. Jika semakin dibenahi fasilitas dan sistem pengelolaannya, tentu dapat menjadi destinasi wisata andalan nasional.
