Setelah berhasil menerangi beberapa ikon kota di Indonesia, Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHI), hari ini menerangi Patung Satria Gatot Kaca dan Patung Dewa Ruci di Bali dengan teknologi pencahayaan LED, sebagai puncak acara dari rangkaian program ‘Kota Terang Hemat Energi’ – sebuah inisiatif untuk memperindah sebuah kota dengan solusi pencahayaan yang berkelanjutan.
Ryan Tirta Yudhistira, Head of Marketing Lightings PT. Philips Indonesia mengatakan, “Bagi kami, peran Bali di Indonesia sangatlah penting, tidak hanya dalam menjadi tujuan wisata tetapi dalam melestarikan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia. Karena itu kami bangga dapat bermitra dengan pemerintah Kota Denpasar dalam menerangi ikon budaya Bali, Patung Dewa Ruci dan Patung Satria Gatot Kaca dengan solusi pencahayaan LED terbaru.”
Philips menggunakan model Tango LED dan Vaya Flood untuk menyinari Patung Satria Gatot Kaca, dan iW Reach Compact serta LED Underwater bagi Patung Dewa Ruci, yang akan menampilkan detil-detil ukiran pada semua sisi patung dalam berbagai warna. Dengan Data Enable Pro pada kedua sistem pencahayaan ini, pencahayaan dapat dilakukan dalam semua kondisi cuaca, dapat diprogram sepenuhnya, dan dapat menciptakan lebih dari 18 juta warna sebagai bagian dari pertunjukkan cahaya yang didisain khusus. Selain itu, pencahayaan Philips LED tidak hanya mempunyai masa hidup hingga 15 tahun, tetapi juga hemat energi hingga 85% dan ramah lingkungan.
Riset Philips menunjukkan bahwa konsumsi listrik yang digunakan untuk pencahayaan mencapai 19% setiap tahunnya, dan menyebabkan 1,9 milyar ton emisi CO2 di seluruh dunia. Meningkatnya kebutuhan pencahayaan untuk mendukung berbagai kegiatan penghuni sebuah kota tentunya berakibat signifikan pada peningkatan konsumsi energi.
Solusi pencahayaan yang ditawarkan Philips melalui transformasi kepada pencahayaan berbasis LED untuk berbagai sektor termasuk rumah tangga, akan menghemat energi dalam jumlah yang signifikan, yang tentunya akan menurunkan biaya listrik.
Kehadiran Philips di Bali dapat dilihat di beberapa ikon seperti kompleks perkantoran pemkab Badung, jalan bebas hambatan (ByPass) Ngurah Rai, jalan tol Nusa Dua – Tanjung Benoa yang baru selesai dibangun, dan berbagai hotel di kawasan Sanur, Kuta dan Legian.
Rangkaian program “Kota Terang Hemat Energi Philips” dari tanggal 9 hingga 21 September meliputi membuka Home Lighting Store di Bypass Ngurah Rai, Mengayah Banjar di berbagai Banjar di kawasan Denpasar, Sanur, dan sekitarnya, workshop LED di Fakultas Teknik Universitas Udayana, Media Tour Spot Hopping, dan sejumlah program di area Bali Art Center Denpasar (Terowongan LED, Pameran LED, “Touch the LED Light Competition”, Bazaar Banjar, Pentas Musik).
Melalui kemitraan dengan badan pemerintah, pelaku komersial maupun industri, Philips telah menyinari sejumlah ikon kota di Indonesia, termasuk Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Tugu Pahlawan di Surabaya, dan Jembatan Ampera Palembang. “Kami berharap melalui teknologi pencahayaan, kami dapat membawa inovasi yang bermakna untuk membuat kota-kota di Indonesia lebih layak huni, dan masyarakat merasa bangga dan dan nyaman untuk tinggal di dalamnya,” tutup Ryan.