Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah menunjuk CEO PT Telekomunkasi Indonesia Tbk. (PT Telkom) Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata dalam jajaran Kabinet Kerja untuk mengawal program pariwisata Indonesia ke depan yang menjadikannya sebagai penghasil devisa andalan serta menjadi penopang perekonomian nasional.
Arief Yahya dikenal mumpuni dalam marketing. Pria kelahiran Banyuwangi tahun 1961 ini sebelum menjadi CEO PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk pernah menjadi Direktur Enterprise dan Wholesale PT Telkom. Prestasi gemilang yang ditoreh di perusahaan telekomunikasi (BUMN) ini membuat Arief mendapat banyak penghargaan di antarnya; Tahun 2005 memperoleh Satyalencana Pembangunan dari Presiden RI atas keberhasilan dalam Peningkatan Pelayanan Prima di Kalimantan dan Jawa Timur, penghargaan Economic Challenge Award 2012 kategori Industri Telekomunikasi, penerima Anugerah Business Review 2012 dari majalah Business Review, dan penghargaan sebagai The CEO BUMN Inovatif Terbaik 2012. Ditahun yang sama pula Arief Yahya menulis buku “Paradox Marketing”,buku tersebut mengulas konsep marketing yang tidak biasa tetapi mampu memberikan hasil luar biasa.
Pada Tahun 2013, konsultan pemasaran Mark Plus Inc, Indonesia Marketing Association (IMA) dan majalah pemasaran “Marketeers”, menobatkan Arief Yahya sebagai “Marketeer of the Year 2013” karena kiprahnya sebagai pelaku pemasaran yang sukses meningkatkan kinerja organisasi yang bagus di era persaingan yang semakin ketat. Dengan tangan dinginnya di pemasaran, Arief Yahya diharapkan dapat mendongkrak Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan yang berdaya saing tinggi di Dunia.
Menteri pariwisata baru ini mempunyai tugas yang cukup berat. Program Jokowi-JK telah menempatkan pariwisata sebagai sektor jasa yang didorong agar tumbuh tinggi. Dalam lima tahun ke depan atau tahun 2019, sektor pariwisata diharapkan dapat menarik kunjungan sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) atau dua kali lipat lebih besar dibandingkan posisi akhir tahun 2014 yang diperkirakan mencapai 9,5 juta wisman.
maju terus pak semoga sukses akan setiap progam pemerintah khususnya dinas pariwisata