Setelah sukses memanjakan lebih dari 75.000 lidah pecinta kuliner di Yogyakarta dan Surabaya melalui ragam hidangan autentik dari Barat hingga Timur Nusantara, akhirnya kemeriahan rangkaian Festival Jajanan Bango 2015 di tahun pelaksanaan yang ke-10 ini akan berakhir di Jakarta.
Tahun ini, Festival Jajanan Bango ( FJB) diselenggarakan di tiga kota. Setelah menuai kesuksesan luar biasa di dua kota sebelumnya yaitu Yogyakarta dan Surabaya, Jakarta dipilih sebagai kota penutup rangkaian FJB 2015. Hal ini mengingat Jakarta sebagai kota “melting pot” menyimpan banyak sekali keragaman di berbagai bidang, mulai dari kebudayaan, kesenian, pariwisata, dan juga ragam kuliner khas yang tersebar di seluruh pelosok Jakarta.
Nuning Wahyuningsih, Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia Tbk. mengatakan, ”Tahun ini, Bango memiliki misi besar untuk mendorong kecintaan dan kebanggaan masyarakat luas terhadap ragam kekayaan warisan kuliner Nusantara. Sebagai bagian penting dari misi tersebut, kami menghadirkan FJB dengan tema ‘Persembahan Kuliner dari Barat ke Timur Nusantara’ untuk mengangkat kembali kebanggaan masyarakat Indonesia akan kekayaan ragam kuliner Nusantara, sesuatu identintas bangsa yang kalau kita abaikan bisa saja hilang.”
FJB menghadirkan 71 legenda kuliner Indonesia yang telah teruji kelezatan serta kesohorannya untuk memanjakan lidah para pecinta kuliner Nusantara. Di FJB kali ini, para pecinta kuliner akan diajak untuk bertualang menjelajah khasanah kuliner Nusantara, mulai dari Area Indonesia Bagian Barat, Area Indonesia Bagian Tengah, hingga Area Indonesia Bagian Timur.
“Di antara puluhan kuliner pilihan yang Bango hadirkan bagi masyarakat Surabaya, ada 3 legenda kuliner yang bulan April lalu telah mengharumkan nama Indonesia di pentas kuliner dunia melalui ajang World Street Food Congress 2015 (WSFC 2015) di Singapura. Mereka adalah Gudeg Yu Nap, Kupat Tahu Gempol, dan Ayam Taliwang Bersaudara.
Di pesta kuliner internasional yang diikuti 12 negara itu, para legenda kuliner Indonesia mendapatkan sambutan luar biasa, karenanya kami turut menghadirkan mereka dalam FJB tahun ini,” jelas Nuning. Selain kedua legenda kuliner tersebut, di WSFC 2015 hadir pula salah satu legenda kuliner asal Surabaya, yaitu Soto Ambengan Pak Sadi yang berhalangan berpartisipasi di FJB 2015.
Di penyelenggaraan FJB tahun ini, Bango juga menobatkan 10 Jagoan Kuliner Nusantara yang merupakan penjaja kuliner favorit pilihan masyarakat Indonesia. Selama beberapa bulan menjelang pelaksanaan FJB, Bango mengajak masyarakat melakukan voting untuk legenda kuliner Nusantara favorit mereka melalui tiga saluran digital, yaitu Facebook fanpage Bango Warisan Kuliner, Mobile Application Warisan Kuliner dan website www.bango.co.id. Dari pilihan 50 legenda kuliner asal Barat, Tengah hingga Timur Nusantara yang dikurasi oleh Bango, 10 legenda kuliner dengan pemilih terbanyak telah dinobatkan sebagai 10 Jagoan Kuliner Nusantara, dan 7 di antaranya dihadirkan di FJB Jakarta.
Selain kelezatan ragam kuliner, Bango juga akan menghadirkan beberapa area yang tak kalah istimewa seperti: Kampung Bango yang memperlihatkan komitmen Bango dalam menjaga kualitas sepenuh hati; Galeri Festival Jajanan Bango yang menampilkan sejarah keberagaman kuliner Nusantara dan kisah sukses Bango dalam menyelenggarakan FJB selama 10 tahun terakhir; serta Panggung Hiburan Bango yang menyajikan aneka hiburan bernuansa tradisional dan berbagai tayangan menarik lain yang dapat semakin menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap warisan kuliner Nusantara. Di penghujung acara, kemeriahan pesta kembang api secara megah menutup rangkaian kegiatan FJB 2015.
“Pada akhirnya, tak hanya memanjakan seluruh pecinta kuliner dengan ragam kelezatan kuliner dari Barat hingga Timur Nusantara, kami harap keseluruhan rangkaian FJB 2015 akan memberikan banyak pengetahuan dan inspirasi untuk memupuk kecintaan dan kebanggaan kita semua terhadap kuliner Nusantara,“ tutup Nuning.