Presiden Jokowi Menyatakan optimis target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara akan tercapai dalam dua atau tiga tahun lagi. Hal itu ia kemukakan dalam lawatannya menyambut perayaan tahun baru 2016 di Raja Ampat, Papua Barat.
Setelah mengunjungi Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada minggu lalu, pada perayaaan pergantian tahun, Presiden Jokowi menghabiskan waktu lawatannya di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. “Destinasi sebagus ini kita punya banyak, kalau kita tidak dapat 20 juta (wisatawan), kebangetan. Negara tetangga 24-27 juta,” ucap Presiden.
Untuk itu Presiden Jokowi mengingatkan bahwa masih banyak yang harus dibenahi, seperti sektor promosi dan keputusan wilayah yang menjadi unggulan. “Dan juga perbaikan produk itu sendiri,” ucap Presiden.
Untuk Raja Ampat, Presiden menyebutkan tiga hal yang harus dipersiapkan, yaitu bandara dengan perpanjangan runway dan terminal, serta dermaga dan kapal. “Kapal diperlukan untuk akses antara pulau, kalau tidak ada mahal sekali,” kata Presiden.
Presiden juga telah meminta kepada menteri pariwisata untuk menjadikan Raja Ampat sebagai pariwisata yang eksklusif. “Seperti ada kuotanya, biar hutan dan lautnya tidak rusak,” ujar Presiden.
Sementara untuk Labuan Bajo, Presiden meyakini Labuan Bajo akan semakin terkenal. Bukannya tanpa alasan, Presiden menyampaikan keyakinannya itu. “Alamnya khas, hutannya tidak banyak, tapi vegetasinya unik. Dunia mana ada yang punya komodo? Di sekitarnya bisa untuk diving dan snorkeling,” kata Presiden.
Keterangan foto,
Fajar perdana tahun 2016 (Foto : Agus Suparto/Tim Komunikasi Presiden)