Dwidaya Tour kini berusia 50 tahun. Dwidayatour merupakan sebuah biro perjalanan wisata yang berdiri sejak Juli 1967 dan berkantor pusat di Jakarta dengan lebih dari 90 kantor cabang di seluruh Indonesia. Dwidaya Tour memiliki berbagai layanan produk dan jasa wisata seperti pemesanan tiket pesawat, reservasi hotel, 24 hours emergency service, foreign exchange, dokumen perjalanan, MICE, leisure program, cruise, car rental, asuransi perjalanan, dan layanan booking online. Dengan mengusung tagline “Making Travel Easy” dan Jaminan pelayanan terbaik yang mudah, cepat, dan lengkap menjadi representasi komitmen Dwidayatour sebagai solusi kemudahan perjalanan wisata yang berkualitas dan tak terlupakan.
Sebagai apresiasi kepada konsumen dalam rangka perayaan usia emas 50 tahun ini, Dwidayatour akan menggelar Flash Sale 50 berupa program potongan harga hingga 50% untuk pembelian tiket pesawat, hotel, dan paket tour di semua channel Dwidayatour. Program ini akan berlangsung selama satu hari penuh pada esok hari, 19 Juli 2017 yang bertepatan dengan hari jadinya ke-50. Selain itu, perusahaan juga melakukan kegiatan CSR berupa pemberian donasi dan pengumpulan buku oleh karyawan untuk disumbangkan ke Taman Bacaan Anak Lebah (TBAL) di kaki Gunung Rinjani.
Sebagai pelaku perkembangan industri tur dan travel yang telah hadir selama 50 tahun di Indonesia, Dwidaya mampu membuktikan diri sebagai perusahaan travel terdepan dan terpercaya dengan terus berinovasi memenuhi kebutuhan pelanggannya melalui ekspansi cabang dan terobosan produk yang lebih kreatif dan inovatif.
Memasuki usia 50 tahun ini, Dwidayatour melakukan survey terhadap lebih dari 1.000 responden di awal tahun ini mengungkapkan bahwa mayoritas konsumen adalah multi channel. Mencari informasi di online, transaksi di offline ataupun sebaliknya. Insight menarik lainnya, meski 83% responden mempersepsikan online lebih murah, namun 76,2% responden mengungkapkan masih membeli tiket dari Travel Agent.
Vice President Commercial Dwidayatour, Hendriyapto menjelaskan hasil survei tersebut sejalan dengan data penjualan Dwidayatour selama setahun terakhir. “Transaksi online memang memberikan kemudahan bertransaksi, namun konsumen tetap membeli produk di jaringan cabang kami, terutama produk dengan karakter high involvement yang menuntut penjelasan cukup spesifik ke konsumen sehingga diperlukan tatap muka dengan frontliner di offline channel kami,” ungkap Hendri di Press Conference 50 Tahun Dwidayatour di Jakarta, 18 Juli 2017.
Hendri juga mengungkapkan beberapa alasan responden masih bertransaksi di travel agent, di antaranya harga kompetitif, variasi produk yang lengkap, dan referensi kerabat. Dia juga mengakui ketiga hal tersebut juga dimiliki oleh online travel agent (OTA), namun komitmen untuk menjaga kredibilitas Dwidayatour selama 50 tahun sehingga menjadi perusahaan travel terdepan di Indonesia juga membuat konsumen tetap memilih untuk bertransaksi secara offline di jaringan cabang Dwidayatour.
Meski begitu, Dwidayatour tidak menutup mata dengan perkembangan segmen pasar yang lebih nyaman melakukan transaksi online. Selama 2016, Dwidayatour telah mencatat kenaikan transaksi di online channel hingga tiga digit atau 100% dari tahun sebelumnya. “Dari data yang kami miliki transaksi online lebih banyak dilakukan oleh target dengan usia 20 – 30 tahun atau milenial. Hal ini tentunya menjadi salah satu pertimbangan kami untuk terus berinovasi menawarkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar ini. Meskipun saat ini segmen pasar online belum mencapai 5% dari total portofolio bisnis Dwidayatour, harapan kami tahun depan jumlah ini akan terus meningkat dengan berbagai inovasi yang kami lakukan, seperti layanan Hybrid Channel,” ungkap Hendri lebih lanjut.
Hybrid Channel yang telah diperkenalkan sejak April 2016 merupakan perpaduan layanan konsumen di semua kanal offline dan online, serta hotline 24 jam. Sistem Hybrid Channel yang mengintegrasikan produk, servis, dan teknologi menjadi salah satu competitive advantage Dwidayatour. Tak puas hanya di situ, Dwidayatour juga telah melakukan inovasi teknologi sejak tahun lalu, sehingga layanan website dan mobile apps kini sudah bisa menjual apa yang ada di offline, yaitu tiket, hotel, paket tour, dan layanan dokumen (paspor dan visa).
Dwidayatour meyakini berbagai terobosan produk dan inovasi yang terus dilakukan menjadi kunci utama pendukung kinerja bisnis Dwidayatour selama 5 tahun terakhir. Meski ada perlambatan ekonomi, tahun lalu Dwidayatour masih mencatat kenaikan penjualan dua digit dengan pembukaan 10 cabang baru serta transformasi besar di bidang TI melalui pengembangan kanal online, yaitu website dan aplikasi mobile. “Tahun ini, target kami adalah pertumbuhan penjualan 30%, baik di kategori ritel maupun korporasi. Dengan pergerakan ekonomi dalam negeri yang terus tumbuh dan meningkatnya kelas ekonomi menengah yang menjadikan traveling sebagai gaya hidup, serta investment grade dari S&P yang baik, kami optimis meraih target tersebut hingga akhir tahun 2017,” jelasnya.
Untuk mencapai target itu, selain inovasi digital, Dwidayatour juga terus melakukan ekspansi jaringan offline di beberapa provinsi di Indonesia yang dikelola sendiri tanpa melalui franchise, sehingga menjamin standardisasi service dan produk, serta menjaga personal relationship yang baik dengan konsumen. Selama semester pertama tahun ini, Dwidayatour telah membuka 3 cabang baru di luar Jakarta yaitu Manado, Karawang dan Sun Plaza, Medan, dan akan membuka 6 buah cabang baru di semester kedua ini.