Masyarakat Pulau Nias kembali berpesta dengan menyelenggarakan Pesta Ya’ahowu 2017. Kegiatan pesta seni dan budaya Nias ini digelar di Kota Gunung Sitoli. Berpusat di Lapangan Merdeka dan Taman Yaahowu, pesta tahunan ini diselenggarakan mulai 23 -26 November 2017.
Selama empat hari, digelar pawai budaya, atraksi budaya, festival seni pahat, lomba perahu tradisional nias, lomba permainan rakyat, pameran produk unggulan dan kuliner Nias dan diakhiri dengan acara hiburan Gunung Sitoli Night.
Hadir dan membuka kegiatan di Taman Ya’ahowu ini, Sesmenko Maritim Untung Laksda TNI ( Purn) Agus Purwoto, didamping Kasubdit Promosi Wisata Alam Kementerian Pariwisata Henry Noviardi, beserta jajaran pemerintah daerah Kota dan Kabupaten se-pulau Nias. Mulai dari Walikota Gunung Sitoli Lakomizaro Zebua, Bupati Nias Induk Sokhiatolu Laoli, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely dan Bupati NIas Utara Ingati Nazara.
Pesta Ya’ahowu merupakan pesta adat tahunan yang kembali digelar pada tahun 2016, setelah bertahun-tahun tidak diadakan lagi. Terakhir terselenggarakan pada tahun 2006. Kemudian di tahun 2016 disepakati dalam forum kepala daerah se-Nias, Pesta Ya’ahowu menjadi agenda tahunan. Untuk tempat penyelenggara digilir ke setiap wilayah.
Agus Purwoto dalam sambutannya memuji Pulau nias sebagai wilayah yang kondusif, sehingga pantas menjadi destinasi wisata unggulan. “ Apalagi Nias dengan kesiapan SDM dan sumber daya alam dan kekayaan seni budaya dan kulinernya, dapat menjadi destinasi wisata unggulan,” ujarnya. Agus juga menyatakan bahwa pesta adat Ya’ahowu dengan kemeriahannya dan kekompakan kepala daerahnya, bisa menjadi bagian dari 100 festival daerah unggulan di tahun 2018.
Walikota Gunung Sitoli, Lakomizaro Zebua, menjelaskan bahwa dengan kedatangan Presiden Jokowi pada Agustus 2018 ke Nias menyemangati para kepala daerah di Nias. “ Pidato Presiden yang menyatakan bahwa Nias memiliki keunggulan di bidang pariwisata dan perikanan memotivasi kami untuk terus mengembangkan pariwisata di Nias, “ ujarnya. “ Semoga dengan pelaksanaan Pesta Ya’ahowu semakin menarik minat wisatawan untuk mengunjungi Pulau Nias, “ tambahnya.
Pembukaan Pesta Ya’ahowu ditandai penyalaan api “ Fondraku” oleh Agus Purwoto dan 5 kepala daerah se-Pulau nias, sebagai simbol semangat masyarakat Pulau Nias. Kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan tarian Folaya Bogawasa yag dilakukan oleh 150 pelajar dari Gunung Sitoli.
Pesta Ya’ahowu juga dikenal dengan Owasa Ya’ahowu adalah pesta budaya Ono Niha ( orang Nias) yang telah dilakukan turun temurun. Ya’ahowu sendiri kata yang memiliki makna persaudaraan dan perdamaian serta berkat dari maha kuasa.
Pengembangan Kepariwisataan Kepulauan Nias telah dimulai sejak tahun 2016, ditandai dengan peluncurkan tagline “Nias Pesona Pulau Impian/Nias Pulau Impian” di Kementerian Pariwisata pada bulan Juni Tahun 2016 yang lalu.
Pulau Nias juga memiliki maskot wisata, yaitu Burung Beo Nias atau Burung Magiao, sebagai burung endemik Pulau Nias. Burung langka ini resmi menjadi maskot pada 2 September 2017 dan sedang dilakukan penangkaran oleh tim ahli dari Jerman bersama dengan tim dari Museum Pusaka Nias.