Perkembangan minat perjalanan menggunakan kapal pesiar oleh wisatawan asal Indonesia masih sangat minim. Tahun lalu tercatat hanya 72.000 orang yang membeli paket perjalanan di kapal pesiaruntuk perjalanan di wilayah Aisa Tenggara menggunakan kapal –kapal dari perusahaan kapal pesiar internasional, Royal Caribbean.
Menurut Andi Sasmita Indana, Marketing Manager Royal Caribbean International-Indonesia, menjelaskan bahwa ada 3 alasan mengapa masyarakat Indonesia kurang berminat untuk beriwsata menggunakan kapal pesiar. Yaitu Takut tenggelam, Takut menjadi Bosan dan Takut Mabuk Laut. Untuk itu Andi menjelaskan soal 3 hal ketakutan tersebut.
- Takut Tenggelam. Setiap memulai perjalanan juga akan diadakan pelatihan penyelamatan diri jika terjadi hal-hal yang mengancam keselamatan penumpang. Sehingga para penumpang tahu bagaimana menggunakan perlengkapan keselamatan dan kemana mencari arah perahu sekoci jika akan menyelamatkan diri.
- Takut bosan. Berbagai pelayanan dan fasilitas yang disediakan sangat padat dan banyak sehingga penumpang tidak akan bosan. Mulai dari berbagai workshop, fasilitas olahraga dan permainaan hingga pertujukkan hiburan akan memanjakan para penumpang. Ditambah lagi berbagai macam restoran akan memanjakan para penumpang sehingga tidak akan merasa bosan.
- Takut mabuk Laut . Bobot setiap kapal pesiar sekitar ribuan ton beartnya sehingga dapat menahan laju gelombang air laut. Kapal pesiar juga biasa disebut sebagai hotel mengapung atau floating hotel, yang artinya para tamu tidak akan merasakan guncangan gelombang laut. Tetap bisa menikmati kegiatan di kapal layaknya di hotel