Auction Global Hadirkan Kesempatan Untuk Kolektor Miliki Lukisan Karya Pelukis Ternama Tanah Air

Auction Global Hadirkan Kesempatan Untuk Kolektor Miliki Lukisan Karya Pelukis Ternama Tanah Air

ajax loader

Tidak banyak akses dan kesempatan untuk mendapatkan Karya-karya maestro Indonesia, khususnya seniman maestro ternama seperti Affandi, S Sudjojono, Srihadi Sudarsono,

Koleksi maestro tentunya telah banyak dimiliki dan disimpan oleh para kolektor terdahulu yang memiliki koleksi-koleksi tersebut. Selain itu, saat ini, ada banyak alasan mengapa para kolektor memilih membeli dari lelang dibanding galeri, termasuk akses terhadap karya yang paling banyak dicari; proses pembelian yang lebih mudah; transparansi mengenai permintaan dan harga, melalui aktivitas penawaran dan data pasar sekunder gratis; dan terkadang, potensi untuk mendapatkan karya berkualitas tinggi dengan harga yang relatif terjangkau.

Pada Bulan Juni ini, Auction Global mempersembahkan pilihan karya luar biasa lebih dari 147 Karya Seni Modern dan Kontemporer yang dikurasi dari para Maestro Asia Tenggara dan seniman ternama. Sorotan bulan ini menampilkan karya-karya luar biasa yang tidak hanya memukau secara visual tetapi juga sangat layak untuk dikoleksi. Para kolektor tentunya mendapat kesempatan untuk menelusuri mengapa karya-karya penting ini dan karya-karya luar biasa lainnya wajib dimiliki.

Koleksi karya Maestro seni yang terkenal yang akan dilelang a.l;

Affandi

2 1

Dianggap sebagai salah satu seniman ulung paling berprestasi di Asia Tenggara, Affandi telah mengadakan pameran tunggal di Indonesia dan berkeliling Eropa, mewakili Indonesia dalam pameran internasional di Brazil dan Venesia, memenangkan hadiah pertama di San Paolo, dan mengadakan pameran tunggal di World House Gallery New York.  Selain pameran dalam dan luar negeri, Affandi juga pernah mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Singapura, dianugerahi gelar Grand Maestro dari San Marzano, Florence, Italia, dan masih banyak lagi penghargaan bergengsi.

S.Sudjojono

3 1

Maestro S. Sudjojono adalah seorang pelukis yang terkenal dengan kejujuran dan keikhlasannya dalam merefleksikan warna, bentuk, dan proporsi dalam pengamatannya. Untuk benar-benar menghargai karya seninya, kita perlu memahami dedikasinya. Sejak masa perjuangan, ia dengan berani menggambarkan situasi realistis atau kondisi aktual di Indonesia dengan gaya impresionisnya yang khas. Saat melukis suatu benda, Sudjojono selalu memahami karakter dan ciri sesaat dari benda yang dilukis.

Srihadi Soedarsono

4 1

Dengan pengalaman lebih dari lima dekade di dunia seni rupa, Srihadi Soedarsono dianggap sebagai salah satu pelukis modern maestro Indonesia. Lahir di Solo pada tanggal 4 Desember 1931, kecintaan Srihadi Soedarsono terhadap seni membawanya untuk melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung yang bergengsi pada tahun 1958. Didorong oleh keinginan untuk memperluas keahliannya, Srihadi belajar seni rupa Amerika Serikat di Ohio State University dari tahun 1960 hingga 1962. Karya-karyanya menghiasi pameran di Indonesia, Amerika Serikat, Australia, bahkan Brazil.  Pengakuan internasional ini semakin diperkuat dengan penghargaan budaya bergengsi.  Pada tahun 1971, ia menerima kehormatan penghargaan kebudayaan dari negara asalnya, Indonesia, disusul pada tahun 1973 dari Australia.

Lee Man Fong

7 2

Lee Man Fong berhasil memadukan gaya Tiongkok dan Barat dalam karya seninya. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di Indonesia, di mana ia menciptakan gaya artistik berbeda yang secara harmonis memadukan beragam pengaruh untuk membentuk perspektif artistiknya yang tenang namun kuat. Ia diberikan beasiswa Malino yang didukung oleh Raja Muda Belanda Hubertus van Mook sementara reputasi seninya terus meningkat. Dia sering menggunakan teknik sapuan kuas Tiongkok sambil menerapkan konvensi visual Barat pada komposisinya. Seorang pelukis dan kurator terkemuka, pendekatan inovatifnya memperkenalkan gaya Nanyang ke Indonesia abad ke-20. Karya Lee Man Fong mencerminkan hubungannya yang mendalam dengan lingkungan alam, merayakan satwa liar dan pedesaan di Asia Tenggara.

I Gusti Ayu Kadek Murniasih

20

Lebih dikenal dengan nama I GAK Murniarsih atau “Murni”, ia merupakan pelukis Bali pertama yang karyanya dikoleksi oleh Tate Modern Gallery, London, Galeri Nasional Singapura dan Australia, Museum Nasional Kebudayaan Dunia, Leiden, Belanda, dan masih banyak lagi. Lahir di Tabanan, Bali pada tahun 1966, Murni menggunakan seni sebagai bentuk terapi, sebagai catatan sejarah pribadi, dan sebagai praktik sehari-hari. Secara otodidak untuk mengembangkan bakat seninya, Murni mengeksplorasi tema-tema karyanya baik dalam dua dimensi maupun tiga dimensi. Selama proses belajarnya, Murni belajar dengan pelukis tradisional Dewa Putu Mokoh, yang memungkinkannya mengasah keterampilannya di bidang kanvas.

Ahmad Sadali

15

Ahmad Sadali merupakan pionir perkembangan seni abstrak Indonesia. Lukisannya bukan sekedar karya seni belaka, melainkan hasil perjalanan hidup yang mendalam. Perjalanan ini melibatkan kesulitannya, serta ritual seperti doa dan puasa, yang mengilhami karya Sadali dengan esensi spiritual. Meskipun tidak semua orang dapat memahami setiap pesan yang disampaikan oleh sebuah lukisan abstrak, karya-karya tersebut tidak dimaksudkan untuk ditafsirkan atau dipahami secara universal. Sebaliknya, mereka dimaksudkan untuk diapresiasi dengan beragam penafsiran masing-masing penggila seni.

Heri Dono

24

Lahir di Jakarta pada 12 Juni 1960, Heri Dono memulai perjalanan kreatifnya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Hidup bagi Heri Dono berarti eksperimen terus-menerus untuk menemukan cara paling efektif dalam mengungkapkan ide-ide yang ada di benaknya. Heri Dono adalah seorang pelukis yang sangat kritis dan senang mengamati sekelilingnya dan memberikan kritik yang mendalam dari sudut pandangnya yang unik. Heri Dono terkenal dengan instalasi modernnya yang mengambil inspirasi besar dari Wayang, sebuah bentuk wayang tradisional Indonesia. Ia mencoba memasukkan pertunjukan wayang dengan komponen-komponen yang rumit, meliputi visual, mantra, unsur pendengaran, narasi, komentar sosial, humor, dan narasi mitologis yang menyampaikan wawasan filosofis mendalam tentang kehidupan.

Selain karya-karya tersebut, Global Auction juga menawarkan karya-karya seniman ternama seperti Trubus Sudarsono, Arie Smit, Theo Meier, But Muchtar, Nasirun, Mochtar Apin, Dullah, Popo Iskandar, Djoko Pekik, Abdul Aziz, Ivan Sagita, Oesman Effendi , G. Sidharta, Amrus Natalsya, Fadjar Sidik, Widayat, dan masih banyak lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *