Satu lagi buku panduan wisata menyelam telah terbit. Arief Yudo Wibowo, Jilmi Astina Anif dan Hendra Tan, pada tanggal 25 Februari 2015 meluncurkan buku “ Parigi Moutong, Surga bawah Laut di Zona Khatulistiwa”, yang ditulis bersama di toko buku Kinokuniya, Plaza Senayan, Jakarta.
Indonesia yang dikenal sebagai bagian dari segitiga terumbu karang dunia (World Coral Triangle) termasuk di dalamnya kawasan Teluk Tomini, di Pulau Sulawesi. Teluk Tomini yang merupakan teluk terbesar kedua di Indonesia. Teluk ini juga memiliki kekayaan alam yang belum banyak di eksplorasi dari berbagai penjuru, salah satu wilayah kabupaten yang memiliki garis pantai terpanjang di Provinsi Sulawesi Tengah adalah Kabupaten Parigi Moutong.
Untuk membagikan keindahan pemandangan serta keunikan kehidupan bawah laut di Parigi Moutong kepada khalayak, buku ini disajikan dengan dukungan pemerintah daerah kabupaten Parigi Moutong yang ditandai dengan sambutan Bupati Kabupaten Parigi Moutong H. Samsurizal Tombolotutu pada buku ini.
Pada buku setebal 79 halaman ini, selain foto – foto dari tim penyusun buku, juga menampilkan foto hasil karya kontributor yang terlibat yaitu Dewi Wilaisono, Rully Nasution, Mohammad Reza Alatas, dan Adhi Perwira. Perhatian akan potensi bawah laut Parigi Moutong tertulis dalam sambutan dari Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia Dr. Ir. Dedy H. Sutisna, MS .
Parigi Moutong ternyata menyimpan potensi keanekaragaman hayati sangat menarik buktinya antara lain kepiting, udang, moluska, anthias, hawk fish, damselfish, dottyback, wrasse, anglerfish, sweetlips, blenny, gobi,dan clownfish.
Pada bagian akhir buku ini terdapat informasi mengenai 6 destinasi wisata terbaik di Parigi Moutong. Mulai dari wisata petualangan tebing alam Likunggavali, atraksi satwa liar di Pulau Kelelawar, wisata sejarah dan budaya, panorama Bukit Pompausea, Tugu Khatulistiwa, dan pantai-pantai yang indah.
“ Diharapkan dengan terbitnya buku ini, semkain banyak orang berkunjung untuk beriwisata ke Parigi, khususnya wisata menyelam, “ ujar Bupati H. Samsurizal Tombolotutu pada acara peluncuran tersebut.
Jilmi Astina Anif dan Arief yudo adalah pasangan penyelam dan fotografer bawah laut, menajalnkan usaha penerbitan buku PhotoDiveTrip dan majalah Scuba Diver Indonesia. Dalam penyusunan buku ini dibantu oleh Hendra Tan, seorang fotografer bawah laut senior dan tiga kontributor, yaitu Dewi Wilaisono, Rully Nasution dan Mohammad Reza Alatas.