Alun-Alun Indonesia di usia yang ke Sembilan tahun, mempersembahan sebuah pameran seni kerajinan “ Meet The Makers”. Pameran ini akan berlangsung mulai tanggal 21 Oktober sampai 2 November 2016. Tak cuma pameran, ada juga talk show, demonstrasi pembuatan kerajinan dan hiburan music akustik.
Pameran Meet The Makers di Alun-Alun Indonesia ini merupkan yang ke-11 kalinya.Sebagai kegiatan tahunan, pameran ini menghadirkan langsung komunitas, pengrajin, desainer dan organiasi akar rumput Indonesia agar bias berpromosi di skala nasional.
Pameran dengan tema “ regenerasi “ ini menghadirkan 16 kelompok dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka adalah :
- Wiru, produk tekstil tradisional ole Caroline Rika Winata.
- Lawe , kelompok pengrajin kain lurik.
- Cinta Bumi Artisan, kelompok pengrajin kulit kayu di Sulawesi Tengah
- Borneo Chic, produk Kain Ulap Doyo yatu kain tenun ikat tradisional Suku Dayak di Kutai Timur, Kalimantan Timur.
- Batik Rifayah, kelompok Kain Batik dari Desa Kalipucang Wetan, Batang, Jawa Tengah.
- Brahma Tirta Sari, Kelompok Batik dengan pakem tradisi kuno.
- Gerai Nusantara, usaha ekonomi dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara.
- Komunitas Tenun Mama Aleta Baun, NTT, kelompok Kain Tenun dari Nusa Tenggara Timur pimpinan Aleta Baun.
- Karwinda / Art of Dyeing, Kelompok batik kontemporer dari Pamulang, Tangerang Selatan.
- Pekunden, studio keramik.
- Tafean Pah, Tenun ikat produksi masyarakat Biboki
- Marenggo Natural Dyes, Produk Batik tulis dengan pewarna alam.
- Omah Batik Sekar Turi, Batik dengan tradisi tempo dulu dari Sleman.
- Savu, Kain tenun ikat dengan bahan dasar dari Sabu, yaitu sejenis pohon palem.
- Indonesia Heritage Society. Organisasi Nirlaba yang bergerak pada bidang sejarah dan budaya.
- Keramik Bayat, keramik dengan teknik pembuatan unik dan tertua di desa Bayat , Klaten, Jawa Tengah.