Festival Bambu Nusantara (FBN) akan digelar untuk kesembilan kalinya pada tanggal 29 -30 November 2015. Masih sama dengan pagelaran kedelapan, tempat penyelenggaraannya diadakan di Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Dalam festival ini akan menyajikan pertunjukkan seni budaya yang berbasiskan tanaman bambu, seminar, penanaman bibit bambu, dan pameran kerajinan dan kuliner bambu serta berbagai souvenir khas Lampung.
Kabupaten Pringsewu memang layak menjadi tuan rumah FBN. Pringsewu berasal dari kata Pring yang artinya bambu dan sewu artinya seribu. Jadi Pringsewu merupakan kabupaten seribu bambu. “ Ke depannya diharapkan kabupaten ini dapat menjadi derstinasi nasional untuk wisata bambu, “ ujar Sujadi, Bupati Pringsewu saat jumpa pers FBN 2015 di Kementrian Pariwisata, 23 November 2015.
Kehadiran Bupati Pringsewu ini didampingi Deputi Pengembangan Pemasaran Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Raseno Arya, dan Kadis Parekraf Provinsi Lampung Ir. Choria Pandarita, MM.
Kabupaten Pringsewu berawal dari sebuah wilayah yang mana pada jaman kolonial Belanda, penduduk dari Pulau Jawa dipindahkan ke wilayah ini. Di wilayah ini banyak sekali hutan bambu, sehingga dinamakan Pringsewu.
Kini tanaman bambu di Pringsewu mulai berkurang. Pemda setempat mulai melakukan pembibitan dan hasilnya potensial menjadikan daerah ini sebagai destinasi agrowisata bambu. Ke depan akan dibuka Hutan Raya Bambu.
Pada FBN kali ini diikuti oleh peserta tidak hanya dari Provinsi Lampung, tetapi ada juga peserta dari Jawa Barat, Banten, Yogyakarta dan Bali. Mereka terdiri dari seniman dari pengrajin bambu yang memiliki kekhasan masing.
Untuk pertunjukkan musik, akan hadir TheBamboo Big Band dari Pringsewu, Gamelan Awi Wanaselaras dari Tasikmalaya, AwiSampurasan dari Cimahi, Bamboosa dari Yogyakarta, Jegog Bali Bale dari bali dan Angklung Renteng dari Pandeglang. Sebagai puncak acara akan ditampilkan Charly Setia Band. Mereka yang akan tampil akan menyajikan musik etnik dengan peralatan yang sebagian dari bambu. Dan telah banyak tampil di kancah internasional.
Dengan FBN ini diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingya bambu dan kegunaannya untuk kehidupan sehari-hari dan semakin melestarikan tanaman Bambu.