Pemerintah Sumatera Utara kembali mengadakan Festival Danau Toba (FDT). Kegiatan yang didukung oleh Kementrian Pariwisata ini akan berlangsung pada tanggal 19-22 November 2015, yang dipusatkan di Kabupaten Karo Sumatera Utara.
“Danau Toba sebagai ikon wisata Sumatera Utara perlu terus dipromosikan, supaya efektif, pengelolaan Danau Toba tahun depan akan dilakukan oleh satu badan, yatu Badan Pengelola Kawasan Danau Toba, “ ujar Arieh Yahya, Menteri Pariwisata dalam jumpa pers Festival Danau Toba di Kementrian Pariwisata, Rabu 11 November 2015. Hadir pada jumpa pers tersebut, Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH dan Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara, Elisa Marbun.
Elisa Marbun menjelaskan bahwa banyak kendala dalam pengembangkan pariwisata di Danau Toba. Mulai dari egoisme antar kepala daerah, waktu pilkada yang mengurangi motivasi para penjabat untuk terlibat dan soal anggaran, serta kawasan Karo yang menjadi zona bencana akibat letusan Gunung Sinabung. Namun demikian kini telah terjadi kesepakatan antar kepala daerah di sekitar Danau Toba yang berkomitmen membangun pariwisata bersama-sama.
Banyak acara dan kegiatan yang telah disiapkan. Mulai dari budaya dan sport tourism. Mulai dari Karnaval Ulos, berbagai upacara adat, lomba perahu tradisional Solubolon, lomba vokal solo dan paduan suara, lomba renang rakyat, lomba bina raga, dan lomba fotografi. Selain itu ada juga dengan kegiatan pameran, traditional fashon show, seminar, serta hiburan dari artis lokal dan ibu kota.
Bupati Karo, Terkelin Brahmana, menyatakan kesiapannya mengadakan FDT di wilayahnya, “ Selama ini pariwisata di Kabupaten Karo, khususnya kawasan Brastagi sangat menurun akibat letusan Gunung Sinabung, melalui FDT kami harapkan mengangkat kembali pariwisata di Brastagi dan Kabupaten Karo, “ ujarnya.
Menteri Arieh Yahya menyatakan bahwa Danau Toba telah masuk dalam 10 Kawasam Strategis Pariwisata Nasional ( KSPN) bersama dengan Borobudur ( Jateng), Mandalika ( NTB), Labuhan Bajo ( NTT), Bromo Tengger Semeru ( Jatim), Kepulauan Seribu ( DKI Jakarta), Wakatobi ( Sultra), Tanjung Lesung ( Banten), Morotai ( Malut) dan Tanjung Kelayang ( Babel). “ Saya harapkan akses penerbangan dapat ditingkatkan dengan membuka bandar udara di sekitar Danau Toba, serta pembangunan akses kereta api, “ kata Arief Yahya.
Raseno Arya, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal menyatakan bahwa FDT kali ini lebih sebagai kegiatan sosial untuk mengangkat pariwisata di Kabupaten Karo, Khususnya Brastagi. “ Kali ini mungkin FDT dilangsungkan lebih sederhana, namun tahun depan akan kami adakah lebih meriah, “ ujarnya. Di tahun 2016, selain kegiatan FDT paling tidak akan ada satu kegiatan lagi yang bertema sport tourism. Bisa jadi Paralayang menjadi pilihannya.
Photo : https://www.karokab.go.id/in/