Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meninjau uji coba lokasi yang dilakukan oleh atlet paralayang nasional sebagai bagian dari persiapan perlombaan paralayang dalam rangkaian perhelatan akbar Festival Danau Toba 2013 di Samosir pada pertengahan September mendatang.
Uji coba lokasi dilakukan di pulau Samosir, yaitu di daerah Bukit Selukosa sebagai titik tinggal landas (launching site) dan Bukit Beta sebagai titik pendaratan. Sapta Nirwandar menyambut kedatangan atlet Wahyu Yudha, Ketua Bidang Lomba Paralayang Festival Danau Toba yang mendarat di Bukit Beta, lokasi utama penyelenggaraan Festival pada Jumat sore, 23 Agustus 2013. Wamenparekraf hadir bersama Bupati Samosir Mangindar Simbolon dan seluruh panitia Festival yang pada hari itu mengakhiri survey seluruh lokasi untuk pelaksanaan Festival Danau Toba 2013.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar menyampaikan, “Danau Toba dan pulau Samosir memang memiliki tidak hanya kekayaan seni budaya, namun juga alam yang demikian indah dan unik. Barisan bukit yang mengelilingi pulau ini berpotensi menjadi lokasi olahraga paralayang terbaik dunia, bila disentuh oleh investasi yang tepat. Ini sudah diakui oleh para atlet hari ini yang melakukan uji coba.”
Sementara itu, Wahyu Yudha, atlet paralayang senior Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Sekjen Olahraga Paragliding ASEAN mengatakan, “Dari berbagai kejuaraan yang pernah saya ikuti di Eropa dan berbagai lokasi lainnya di dunia, Samosir tidak kalah indah, bahkan rasanya belum ada yang sebagus ini.” Lebih jauh dikatakan faktor-faktor potensi yang dapat membuat pulau Samosir menjadi lokasi paralayang terbaik dunia adalah antara lain barisan perbukitan yang panjang yang mampu membuat atlet bertahan bermanuver cukup lama di udara. Selain itu tentu saja pemandangan yang begitu istimewa dengan view Danau Toba-nya.
Sebanyak kurang lebih 150 atlet paralayang dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera direncanakan akan ikut meramaikan Festival Danau Toba 2013 yang berlangsung pada 8 – 14 September 2013.
Prestasi atlet-atlet paralayang nasional saat ini dinilai cukup baik dimana salah satunya Atlet Lis Andriana pada awal Agustus ini berhasil meraih tempat ke-4 Kejuaraan Paralayang di World Games di Cali, Kolombia. Lis tahun 2012 lalu berhasil meraih Juara Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang Putri Seri PGAWC (Para Gliding Accuracy World Cup).
Event olahraga lain yang menjadi unggulan adalah Lomba Solu Bolon yang menampilkan 22 tim yang berlomba dengan 17 perahu dayung besar berukuran 12 meter khas Batak, masing-masing menampung 1 tim beranggotakan 22 atlit. Selain itu juga akan dihelat ajang World Super Swim yang menghadirkan eksebisi 4 atlit juara renang internasional yaitu Thomas Lurz dari Jerman, Spyridon Gianniotis dari Yunani, Martina Grimaldi dari Italia dan Poliana Okimoto dari Brazil yang akan mengelilingi pulau Samosir di Danau Toba.
Lomba renang rakyat juga akan diramaikan oleh 1000 perenang amatir. Dari kekayaan budaya, Festival Danau Toba dengan bangga menghelat World Drum Festival yang melibatkan seniman perkusi terkenal dari 7 negara antara lain Amerika Serikat, Afrika, Jepang, Malaysia, Singapura, Myanmar dan dari dalam negeri.
Selain itu sejumlah agenda budaya akbar seperti Karnaval Sigale-gale yang menampilkan kekhasan adat Batak sigale-gale, gorga, ulos, gondang, topeng batak dan tandok yang dipastikan akan memeriahkan Festival Danau Toba, seperti juga Lomba Menyanyi yang saat ini sudah 1000 peserta terdaftar untuk ikut serta.