Australia, adalah salah satu pasar utama pariwisata Indonesia. Enam puluh persen wisman Australia merupakan repeater yang berarti sudah berwisata ke Indonesia lebih dari satu kali. Bisa disimpulkan, bahwa kunjungan pertama ke Indonesia menimbulkan kesan baik sehingga ada keinginan untuk datang kembali.
Untuk itu sangatah tepat sebuah festival tentang Indonesia digelar di Austalia. Indonesia Festival (Indofest) baru saja diselenggarakan oleh Asosiasi Australia Indonesia di Australia Selatan, Flinders University (presenting partner) dan Adelaide City Council (sponsor). Even yang diadakan untuk ke delapan kali ini berlangsung di sebuah tempat yang menyambungkan Gedung Seni Adelaide, Museum Australia Selatan, Museum Migrasi dan Perpustakaan Negara pada 5 – 6 Oktober 2015.
Pada festival kali ini beragam komunitas di Australia Selatan berkolaborasi., dengan tujuan utama memperkenalkan Indonesia ke masyarakat Australia Selatan lewat kesenian, budaya, musik, makanan, dan bahasa Indonesia. Selain itu, ada juga misi meningkatkan minat dan studi tentang budaya dan bahasa Indonesia, juga sebagai wadah menyediakan kesempatan untuk memperluas jaringan bagi sponsor, pejabat pemerintah Australia Selatan dan Indoneisa.
“Indofest merupakan satu-satunya festival di Australia yang berkelanjutan selama delapan kali dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah Australia, khususnya South Australia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia. Animo warga Australia mencapai 90 persen mengunjungi gelaran Indofest,dimana tahun ini diperkirakan ada 10.000 pengunjung di Indofest,” ungkap Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu.
Tamu kehormatan yang hadir pada festival ini antara lain Gubernur South Australia, Menteri Multikultural South Australia, Walikota Adelaide, dan beberapa anggota parlemen South Australia. “Sembari menikmati sajian makan, para pengunjung menyaksikan penampilan para seniman Indonesia, ada tarian Bali, Banyuwangi, dan Aceh, dan tidak sedikit yang kagum dan kemudian memberikan aplaus ketika pertunjukan usai.,” Vinsen menambahkan.
Arena budaya dan kuliner menjadi titik keramaian. Masyarakat Adelaide berbondong-bondong datang untuk menikmati kuliner dan kesenian Indonesia. Ada sate, bakso, rendang, dan beragam makanan tradisional Indonesia lainnya yang disajikan. Antrean panjang pun tidak terhindarkan pada setiap jenis makanan yang disajikan.
Program Forum Pariwisata juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan lebih jauh tentang pariwisata Indonesia. Industri pariwisata Australia yang berkumpul mendapat penjelasan tentang perkembangan pariwisata Indonesia. Tentang kebijakan bebas visa, destinasi wisata selain Bali, program-program yang sudah dan akan dijalankan, serta tentunya capaian yang sudah berhasil diraih.
Kementerian Pariwisata juga ambil bagian dengan membuka booth pameran, untuk lebih menggencarkan program Wonderful Indonesia. Disamping memberikan pengunjung merchandise juga menyampaikan informasi tentang kepariwisataan Indonesia terutama berkaitan dengan informasi lebih jauh tentang destinasi-destinasi wisata di Indonesia. Di sini, para pengunjung banyak yang menanyakan apa saja destinasi wisata yang ada di Indonesia selain Bali.