Lewat puncak acara Festival Laskar Pelangi 2015, masyarakat Belitung dicerdaskan dengan lagu dan musik berkualitas. Acara puncak berlangsung secara meriah pada Sabtu malam, 29 Agustus 2015 di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung.
Suguhan instrumental Quatret string (biola)- Electra, suara indah Meda Kawu dan Hiro Akikato, hingga “ngejam” barengnya Andrea Hirata dan siswa-siswi dari Museum Kata dalam bermain gitar, memainkan lagu Spain- Al Jarreau, menjadi suguhan yang berkualitas bahkan rumit. Namun acara yang diakhiri pijar kembang api yang meriah itu tetap disambut dengan gegap gempita oleh masyarakat Belitung yang hadir.
Penampilan para bintang tamu dimulai sejak pukul 21.00. Dibuka dengan sajian kuartet peman biola cantik Electra, Lagu “Kashmir” dari Led Zeppellin dan “Viva La Vida” dari Cold Play, mampu memanaskan suasana penonton.
Setelah lagu “Explosive” dari Bond dimainkan oleh Electra, giliran Hiro Akikato, penyanyi asal Jepang yang giliran tampil. Dengan jenaka, Hiro yang fasih berbahasa Indonesia itu menyanyikan lagu-lagu pop Belitung dengan bantuan sebuah tablet yang menampilkan catatan lirik lagu berbahasa daerah Belitung.
Lagu “Kepice” dan “Kupi Manggar” makin menambah panas suasana. Dengan berjoget dan melihat tablet sesekali, Hiro berusaha menyanyikan lagu-lagu hits Belitung itu dengan fasih. Tak sedikit penonton yang tertawa menikmati lagu yang dinyanyikan.
Setelah lagu Belitung, Giliran Meda Kawu berduet dengan Hiro. Lagu-lagu pop cinta dinyanyikan. “Hikayat Cintaku” dari Glend Fredly dan Dewi Persik dan lagu “Cinta Gila” dari Ungu dinyanyikan dengan lawas.
Suasana didinginkan sejenak. Meda menyanyikan lagu gubahannya sendiri berjudul Ayah. Lagu ini tercipta dari buku terbaru Andrea Hirata – Ayah. Dengan ditemani petikan lagu dan alunan biola, Meda bernyanyi dengan cantik. Apalagi di sela-selanya, dibacakan puisi oleh Hiro, potongan puisi dari buku “Ayah”.
Lalu giliran Anak-anak didik Andrea Hirata yang tampil. Dua anak didiknya yang belajar gitar di Museum Kata, memainkan lagu Spain dari Al Jarreau. Komposisi jazz kelas berat ini cukup membuat para penonton takjub. Bermain bersama dengan Andrea, secara bergantian Andi yang memainkan gitar elektrik dan Paula yang memainkan gitar akustik, saling bergantian bermain solo memainkan lagu tersebut.
Electra kembali bermain. Kini giliran lagu “Toss of the Feathers” dari The Corrs yang dimainkan bersama dengan viloist muda berbakat, Dika Chasmala. Walaupun lagu instrumental ini populer di jaman keemasan The Corrs di tahun 1990-an, namun permainan biola yang bersahut-sahutan antara Electra dan Dika mampu membuat penonton ikut bergoyang.
Konser berakhir. Sebagai penutup, lagu pamungkas Laskar Pelangi dinyanyikan bersama-sama para bintang tamu dan penonton. Dihiasi dengan ledakan kembang api yang meriah, para pengisi acara dan Bupati Belitung H. Sahani Saleh naik ke panggung dan bernyanyi bersama- sama. “ Sampai jumpa di Festival Laskar Pelangi di tahun 2016, Semoga tahun depan semakin meriah dan menjadi festival Internasional, “ ujar Bupati Sahani Saleh.