Kota pelabuhan di Australia Barat, Fremantle, telah dijuluki sebagai tempat ‘yang harus dikunjungi’ pada tahun 2016 oleh salah satu penerbit perjalanan internasional ternama di dunia, Lonely Planet. Menduduki peringkat ke tujuh dalam daftar buku 10 kota terbaik 2016, Fremantle merupakan “sebuah kota pelabuhan luar biasa dengan jiwa dan nuansa laut yang kental,” menurut Lonely Planet. Edisi Perjalanan Terbaik 2016 Lonely Planet meliputi tren , tujuan, perjalanan dan pengalaman terbaik untuk tahun mendatang.
Peraih medali emas Olimpiade Australia dan pemilik dari tempat makan Fremantle, Bib & Tucker dan May St Larder, Tuan Eamon Sullivan mengatakan pengakuan dari Lonely Planet terhadap Fremantle adalah sesuatu yang memang layak untuk diraih. “Sangat mudah untuk mengetahui alasan, mengapa begitu banyak orang suka mengunjungi Fremantle – karena Fremantle memiliki pantai-pantai kelas dunia, warisan arsitektur dan restaurant-restaurant yang menjamur dan mampu menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya,” jelas Tuan Sullivan.
Fremantle terkenal dengan atmosfirnya yang hangat dan ramah, pertunjukan-pertunjukan yang membakar semangat, kota penghasil bir, kawasan bersejarah dengan latar belakang Samudera India, menjadikan Fremantle adalah salah satu tempat yang sering dikunjungi di bagian barat Australia.
Kota pelabuhan yang majemuk yang disebut penduduk lokal sebagai ‘Freo’ adalah kota kultural dengan perpaduan kreatif dari para seniman, musisi, desainer, penulis dan penampil lainnya.
Pengunjung dapat menggunakan kereta pada jalur Fremantle dari stasiun Perth; atau mengemudi selama kurang lebih 20 menit . Jika Anda mencari pengalaman berbeda, gunakan kapal Ferry dari Dermaga Barrack Street menyusuri Sungai Angsa (Swan River). Tiba di Fremantle, kota ini dilayani oleh layanan antar jemput gratis yang nyaman, yang dikenal sebagai Central Area Transit (CAT)
Fremantle dikenal dunia memiliki contoh jalan-jalan kota pelabuhan abad 19 yang terpelihara. Faktanya, lebih dari 150 gedung di kota pelabuhan ini telah diklasifikasikan oleh National Trust, termasuk diantaranya The Round House (1831), The Esplanade Hotel (1890 an) dan Penjara Fremantle (1850an).
Didirikan pada 1829 sebagai pelabuhan untuk koloni baru Swan River, Fremantle memiliki sejarah maritim dan kriminal yang menarik. Saat ini, Fremantle tetap mempertahankan tradisi maritimnya yang kuat, dengan memiliki 500 armada penangkap ikan yang kuat, ratusan yacth dan kerajinan tangan serta dua replika kapal bersejarah, The HMS Endeavour dan Duyfken, kapal Belanda pertama yang memasuki garis pantai Australia pada tahun 1666.
Kota Fremantle yang majemuk dan multikultural, yang dikenal dengan musik dan galeri seni, kafe dan bar, serta kota penghasil bir dan kawasan bersejarah, saat ini tengah menjalani revitalisasi yang jarang sekali dilakukan.
Proyek pengembangan senilai lebih dari 1,3 miliar Dollar telah dilakukan, termasuk diantaranya pengembangan hotel, restoran, bar dan toko retail yang akan membawa kota Fremantle ke level terbaru dan memiliki daya tarik sebagai tujuan wisata dunia.
Setiap tahun, rekomendasi perjalanan wisata terbaik didapatkan dari ratusan ide yang disampaikan oleh staf Lonely Planet, penulis dan komunitas perjalanan wisata, blogger dan twitter
Menteri Pariwisata Kim Hames menyambut pemilihan kota pelabuhan Fremantle di daftar 10 Kota Terbaik untuk 2016 versi Lonely Planet dan mengatakan bahwa kehormatan yang didapatkan memang sudah pada waktunya karena kota sedang mengalami transformasi terbesar sejak America’s Cup defence pada tahun 1987.
“Ketika Anda mempertimbangkan apa yang dapat ditawarkan oleh Fremantle, tidak heran jika para ahli di Lonely Planet berpikir bahwa Fremantle harus berada pada daftar perjalanan semua orang di tahun 2016,” jelas Tuan Hames.