Jelang periode peak season Lebaran 2018, Garuda Indonesia Group menyiapkan sedikitnya 150.510 kursi penerbangan ekstra untuk mengantisipasi peningkatan trafik penumpang selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2018, yang diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 8 Juni 2018 hingga 24 Juni 2018 (H-7 s/d H+9) baik untuk rute domestik dan internasional.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N.Mansury , mengatakan, untuk Garuda Indonesia, kapasitas tambahan tersebut dilaksanakan melalui pengoperasian pesawat berbadan lebar (bigger aircraft) serta melalui pengoperasian extra flight dengan total 64.110 kursi tambahan. Adapun 64.110 Kursi tersebut terdiri dari 43,610 kursi tambahan dari extra flight dan 20,500 kursi tambahan dari pengoperasian bigger aircraft. Sementara anak usaha Citilink menyiapkan sebanyak 86.400 kursi tambahan.
“Kapasitas penerbangan tambahan tersebut terdiri dari 768 frekuensi penerbangan tambahan yaitu 480 penerbangan Citilink dan 288 penerbangan Garuda Indonesia. Kapasitas tambahan tersebut meningkat sebesar 39 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 107.750 kursi”, papar Pahala Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N.Mansury disela-sela acara buka puasa bersama jajaran jurnalis di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 28 Mei 2018.
Sehubungan dengan pelaksanaan angkutan Lebaran tersebut, maka untuk kenyamanan dan keamanan para pengguna jasa, Garuda Indonesia menghimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan sedini mungkin.
Para pengguna jasa juga dihimbau untuk datang 3 jam lebih awal dari jam keberangkatan dan menggunakan fasililitas “City Check-in”di kantor-kantor penjualan Garuda Indonesia atau fasilitas “Web Check-in”, “Mobile Apps Check-in” dan “Phone Check-in” untuk menghindari antrian panjang di counter check-in bandara.
Selain itu Garuda Indonesia terus memperkuat capaian tingkat ketepatan waktu (On Time Performance/OTP) jelang operasional peak season Hari Raya Lebaran mendatang, “Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan layanan kebandarudaraan dalam memastikan kelancaran operasional dapat terus kondusif jelang masa operasional peak season Lebaran 2018”, jelas Pahala.