Dalam rangka mendekatkan museum ke masyarakat, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kementrian Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan menyelenggarakan Pameran Gelar Museum Nusantara. Kegiatan yang kedua kalinya ini setelah tahun 2012, bertemakan “ Sabuk Peradaban Nusantara, Jejak 1.5 juta tahun “, bertempat di Ruang Cendrawasih Jakarta Convention Center, berlangsung sejak tanggal 22 – 24 November 2014.
Tema pameran kali ini telah dipilih dari rembuk para kurator museum-museum dari 60 museum yang ikut serta. Dari pilihan para kurator, tema pameran kali ini tentang perjalanan bangsa Indonesia sejak jejak jutaan tahun yang lalu hingga jaman kemerdekaan yang digambarkan dengan 217 koleksi.
Dari tema sabuk peradaban Nusantara, pameran ini dibagi ke dalam sub tema yang dijabarkan dalam kelompok benda-benda yang dipamerkan. Sub tema tersebut adalah : Awal Peradaban, Peradaban Aksara, Peradaban Kepercayaan dan Agama, Peradaban Kesenian ( Seni rupa, Pertunjukan dan Kriya), Peradaban Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan terakhir: Menjadi Indonesia.
Pada kelompok sub tema Awal Peradaban, ditampilkan bukti-bukti hewan purba dan manusia purba jenis Homo Sapiens yang banyak ditemukan di wilayah Indonesia, contohnya kawasan Sangiran Jawa Tengah. Dari contol tengkorak, alat bantu rumah tangga hingga foto-foto tentang peninggalan pra sejarah.
Kemudian pada sub tema peradaban aksara, disajikan berbagai naskah kuno dari berbagai bahasa kuno yang ada di Nusantara. Naskah kuno tersebut dipamerkan dalam beberapa bentuk, mulai dari kertas, kulit kayu, bambu, dan sebagainya yang umurnya ratusan tahun.
Pada sub tema peradaban kepercayaan dan Agama ditampilan patung dan arca tua yang bertemakan kepercayaan dan agama. Mulai dari patung Budha, tulisan Arab hingga lukisan atau foto tokoh-tokoh agama.
Untuk sub tema kesenian, dipamerkan berbagai kain dan kostum, dan wayang tua yang menggambarkan kayanya seni dan budaya Indonesia sejak jaman dahulu.
Di kelompok sub tema peradaban Iptek, ditampilkan replika peralatan rumah tangga, seperti lesung dan alat pertanian hingga replika kapal – kapal laut sebagai gambaran teknologi yang telah dikuasai oleh nenek moyang kita.
Pada sub tema terakhir, ditampilkan barang-barang yang berhubungan dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain foto-foto dan lukisan Soekarno dan Bung Hatta, yang menarik adalah biola milik W.R Supratman yang dimainkan terutama saat mengenalkan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada Konggres Pemuda tahun 1928.
Selama 3 hari pameran banyak pengujung yang datang. Setiap hari sekitar 2.000 orang datang.Selain anak-anak berseragam sekolah, banyak juga pengunjung yang juga datang melihat pameran lainnnya di Jakarta Convention Center.
Selain pameran, diadakan seminar, lomba menggambar, lomba mengarang, workshop penulisan aksara kuno dan wayang, atraksi seni budaya dan pemutaran film-film bertemakan sejarah dan budaya.