Kementerian Pariwisata yangbaru berusia 2 Bulan sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih Pimpinan Presiden Prabowo Subianto, menggelar Jumpa Pers Akhir Tahun ( JPAT) 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona pada Jumat, 20 Desember 2024.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana didampingi Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, serta seluruh pejabat eselon I Kemenpar, menyampaikan paparannya, tentang evaluasi pencapaian kinerja Kemenparekraf di tahun 2024 dan target serta program yang akan dijalankan di tahun 2025.
Menpar Widiyanti optimistis pencapaian sektor pariwisata di tahun 2024 tidak hanya akan melampaui kinerja tahun 2023,” “Hal ini sesuai dengan arahan pengembangan sektor pariwisata berdasarkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru dengan prinsip program pembangunan yang mengarah pada pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, “katanya.
Di tahun 2024 ini kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), menurut Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa hingga Oktober 2024 jumlah wisatawan mancanegara telah mencapai 11,6 juta kunjungan dan diyakini terus bertambah hingga Desember 2024. “Jumlah kunjungan wisman ini bahkan mendekati realisasi tahun 2023 sebesar 11,7 juta kunjungan,” kata Menpar Widiyanti.
Untuk wisatawan nusantara (wisnus), jumlah pergerakan pada Januari hingga Oktober 2024 mencapai 839,4 juta perjalanan dan diyakini akan bertumbuh hingga akhir tahun. Angka ini juga sudah mendekati realisasi pergerakan wisnus di tahun 2023 sebesar 839,7 juta perjalanan.
Di tahun 2025, Kementerian Pariwisata diamanatkan untuk mencapai beberapa target utama. Yakni kunjungan wisatawan mancanegara ditargetkan sebanyak 14,6 juta sampai 16 juta kunjungan, wisatawan nusantara sebanyak 1,08 miliar pergerakan, kontribusi pariwisata ke PDB sebesar 4,6 persen, devisa pariwisata sebesar 19-22,1 miliar dolar AS, dan jumlah tenaga kerja pariwisata sebanyak 25,8 juta orang.
Untuk itu kemenpar menetapkan 5 program unggulan di tahun 2025, yaitu 5 program baru; Gerakan Wisata Bersih, Tourism 5.0 ai dan Digitalisasi, Pariwisata Naik Kelas, Event dengan Intelektual Property Indonesia, dan Pengembangan Desa wisata.