Bali semakin menggeliat dengan mulai menyelenggarakan berbagai event. Setelah sebelumnya telah menyelenggarakan event wisata olahraga, Bali Cycling Marathon. Kini Bali Kembali menyelenggarkan kegiatan lainnya, yaitu Kartini Go Surf (KGS). Setelah setahun lalu vakum akibat pandemi Covid-19, kini kegiatan ini akan diselenggarakan pada tanggal 16 April 2021 di Pantai Kuta dan Pantai Padma.
Menurut ketua pantia KGS, Dr. A.A.A Tini Rusmni Gorda,SH. MM.MH, kegiatan Kartini Go Surf diadakan dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April namun dengan cara unik dan menarik. “ Berselancar menjadi representasi perempuan yang harus berani menghadapi ombak kehidupan dan penuh dengan strategi namun tetap bisa tampil indah, “ ujar Tini Rusmini Gorda, yang juga ketua Perempuan Berkebaya Indonesia Provinsi Bali. Tini Rusmini Gorda menjelaskan, bahwa KGS juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Bali telah siap menerima wisatawan.
KGS ingin mensosialisasikan bahwa berkebaya bukan halangan untuk melakukan kegiatan apapun. ”Kebaya sebagai warisan budaya leluhur wajib menjadi keseharian kita, “tambah Tini Rusmini Gorda.
Kegiatan KGS diinisiasi oleh berbagai stake holder. Mulai dari Magic Wave, ( Surf Community Newspapaer). Barakuda ( Barisan Anak Kolong Udayana), Perempuan Berkebaya Indonesia ( PBI) Provinsi Bali, Perempuan Indonesia Maju ( PIM) Provinsi Bali), Bali I Miss U, Yayasan Corti , Peradi Bali dan pemangku kepentingan lainnya.
Peselancar tuna rungu
Kegiatan KGS selain pesertanya yang khusus perempuan, juga akan diikuti oleh peselancar tuna rungu dan dimeriahkan oleh penari tuna rungu. “ Sudah ada 4 peselancar tuna rungu yang akan ambil bagian dalam KGS dan ada 4 penari tuna rungu yang akan memeriahkan pembukaan KGS nanti, “ Gung Mirah, Ketua Yayasan Corti Bali.
Keterlibatan peselancar tuna rungu juga ingin menunjukkan dunia bahwa Bali sebagai surganya peselancar dunia juga mempunyai peselancar tuna rungu. “ Kami berharap dapat menjadi tuan rumah International Deaf Surfer Competititon, yang terakhir diselenggarakan pada tahun 2014 di California, Amerika Serikat.”
Dukungan Kemenparekraf
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat mendukung kegiatan KGS ini. “ Ide KGS sangat invovatif, kegiatan ini menjunjukkan kegiatan surfing tidak hanya melekat pada laki-laki saja, tetapi perempuan juga bisa mengambil peran dan berprestasi di surfing.” Ujar Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pernyataannya pada tanggal 13 April 2021 di Jakarta.
Konsep berkebaya juga merupakan hal yang menunjukkan surfing adalah olahraga yang universal dan ikut menyukseskan penetapan Kebaya sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco.
Kartini Go Surf 2021 juga selaras dengan upaya pemerintah membangkitkan pariwisata Bali yang setelah sekian lama terhenti. Event ini selain sesuai dengan kampanye Bali I Miss U, event ini juga menjadi ajang bagi komunitas kepariwisataan dan kebudayaan di Bali untuk saling bersinergi dan berkolaborasi. Dan membuka ruang yang inklusif, bagi komunitas difable tunarungu di Bali, untuk unjuk kreatifitas, serta menunjukkan pariwisata Bali penuh semangat.
“ Mari masyarakat, perempuan Indonesia, khususnya yang di bali untuk turut berkotribusi terus menggelorakan semangat juang Ibu Kartini. Semangat juang untuk saling menjaga dan terus menerapkan protokol kesehatan yang berbasis CHSE ( Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability)”, Kata Menparekraf Sandiaga Uno menambahkan.