Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB), pada Minggu (25/6) melakukan pengujian menggunakan dua rangkaian KA yang digandengkan. Rangkaian Comprehensive Inspection Train (CIT) atau Kereta Inspeksi dan Electric Multiple Unit (EMU) atau Kereta Penumpang digandengkan dalam rangka menguji kemampuan prasarana KCJB
Kegiatan pengujian kali ini diikuti oleh Staff Khusus 3 Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Direktur HR, SSHE, dan Aset KCIC Adhi Priyanto Putro, Forum Wartawan BUMN, Kontraktor KCJB, serta jajaran terkait lainnya.
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan, penggabungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa prasarana KCJB mulai dari jalur rel, persinyalan, kelistrikan, dan komunikasi mampu melayani dua rangkaian kereta cepat sekaligus.
“Pada momen-momen tertentu rangkaian KCJB dapat digabungkan untuk meningkatkan kapasitas angkut. Utamanya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada high season seperti mudik, nataru, libur panjang, dan lainnya,” ujar Emir.
Adapun pada satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 kereta penumpang dengan total kapasitas tempat duduk sebanyak 601 kursi, dengan penggandengan dua rangkaian KCJB maka total panjang rangkaiannya menjadi 16 kereta sehingga jumlah tempat duduk yang tersedia menjadi 1.202 tempat duduk.
Emir menambahkan bahwa berdasarkan data, pengujian kali ini berjalan lancar dengan waktu tempuh dari Bekasi menuju Tegalluar ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit.
“KCIC bersama kontraktor akan terus melakukan pengujian untuk berbagai kondisi dalam rangka mempersiapkan pengoperasian KCJB. Paralel, KCIC bersama Kemenhub juga tengah mempersiapkan izin operasi KCJB guna memberikan layanan yang aman dan nyaman,” tutup Emir.
Sebelumnya pada pada Kamis (22/6) Pengujian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung telah mencapai kecepatan 350 km/h dengan aman dan selamat. Kecepatan 350 km/h tersebut merupakan puncak kecepatan KCJB nantinya saat dioperasikan sejauh 142,3 km.
Dalam pengujian ini hingga kecepatan puncak operasi ini, waktu tempuh dari Stasiun Halim ke Padalarang adalah 32 menit dan dari Stasiun Tegalluar kembali menuju halim 44 menit. Pengujian diikuti oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto, Danrem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto, Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Agus Saepul beserta jajaran terkait lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa pengetesan hingga 350 km/h ini berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari peralatan pengukuran yang ada di Comprehensive Inspection Train atau Kereta Inspeksi KCJB.
“Kekedapan suara, goyangannya, betul-betul sangat bagus. Kita bisa rapat di dalam tanpa terganggu suara yang keras, dan sangat baik. Ini merupakan suatu loncatan teknologi,” ujar Luhut.
Luhut juga menyampaikan, “Kami juga akan melaksanakan studi untuk perpanjangan jalur Kereta Api Cepat dari Bandung hingga ke Surabaya.” Menurut dia, dengan adanya pengalaman Indonesia dalam membangun kereta api cepat ini, pasti akan banyak penghematan yang dapat kita lakukan. “Melalui hilirisasi akan banyak material yang digunakan dari dalam negeri. Ini akan membuat terobosan-terobosan baru di repubik Indonesia.”