Mandalika Hotel Association (MHA) menggelar acara kompetisi selancar bertajuk MHA Open Surfing Competition 2020 di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, pada 16-19 Desember 2020.
MHA adalah asosiasi yang beranggotakan manajer, pemilik, dan pengelola dari sekitar 30 hotel yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan sekitarnya.
Samsul Bahri selaku Ketua MHA menegaskan bahwa acara ini merupakan upaya untuk membangkitkan pariwisata Lombok dari krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Kami sebagai pengelola dan pimpinan hotel mempunyai beban moral terhadap kondisi pandemi ini, di mana kami terpaksa merumahkan karyawan kami satu per satu. Karena itu, kami terpikir solusinya adalah dengan mengadakan acara kompetisi selancar ini,” ujar Samsul dalam acara pembukaan MHA Open Surfing Competition 2020 di Pantai Seger, Rabu (16/12/2020).
Kawasan Mandalika memang cocok untuk kegiatan selancar karena dikelilingi teluk yang sangat besar dengan ombak dan pantai pasir putih yang indah.
Hal ini diakui pula oleh Dede Suryana, atlet selancar profesional asal Cimaja, Jawa Barat, yang telah berkali-kali menjuarai kompetisi selancar tingkat dunia dan turut menjadi peserta dalam MHA Open Surfing Competition 2020.
“Lombok ini memang punya banyak tempat yang ombaknya bagus untuk selancar. Di Pantai Seger ini juga ombaknya friendly, surfer profesional dan surfer pemula semuanya bisa main di sini,” ujar Dede, Rabu (16/12/2020).
MHA Open Surfing Competition 2020 diikuti oleh sekitar 240 peserta dari berbagai wilayah Indonesia seperti Sumatera Barat, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Ada juga beberapa peserta Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di Indonesia yaitu WNA dari Australia, Brazil, Amerika, Rusia, dan Afrika Selatan.
Peserta kompetisi selancar MHA juga berasal dari berbagai tingkat pengalaman, mulai dari pemula sampai atlet yang tergabung di tim nasional (timnas) Indonesia.
“Di kompetisi MHA ini surfer pemula bisa bertemu dengan atlet timnas. Jadi bisa ada sharing ilmu dan pengalaman selancar antar peserta,” jelas Dede.
Kompetisi selancar pada dasarnya tergolong sebagai kegiatan yang rendah risiko penularan virus, karena berlokasi di luar ruangan dan perairan terbuka, dilakukan secara individual, serta hampir tidak melibatkan kontak fisik antar pemain. Namun, MHA selaku penyelenggara acara tetap menekankan penerapan protokol kesehatan selama acara berlangsung.
Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat M. Lalu Faozal yang hadir dalam acara pembukaan kompetisi.
“Teman-teman MHA luar biasa sudah bisa menggelar event ini. Mari kita laksanakan event ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan pencegahan COVID-19, karena itulah yang bisa menyelamatkan kita dalam kondisi pandemi seperti ini,” ujar M. Lalu Faozal saat memberi pidato pembukaan acara di Pantai Seger, Rabu (16/12/2020).
“Dalam seluruh aktivitas ini tolong betul-betul kita jaga jarak, pakai masker, dan rajin cuci tangan,” tegasnya lagi.
MHA Open Surfing Competition 2020 didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Mandalika, Arya Surf Camp, dan sponsor-sponsor lainnya dari perusahaan swasta.