Jika Anda gemar menikmati pemandangan matahari terbit di pegunungan, cobalah ke Posong, yang terletak di ketinggian 1500 mdpl, di kaki Gunung Sindoro, Jawa Tengah. Dari tempat ini tidak hanya satu gunung, melainkan hingga 8 puncak gunung dapat terlihat. Mulai dari Gunung Sumbing, Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Ungaran hingga Gunung Muria jika cuaca cerah.
Adalah Zunianto, pelopor pengembangan tenpat yang terletak di desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung ini. Awalnya pada tahun 1990-an, saat beliau bekerja di hotel-hotel di Wonosobo. Ia memajang potret pemandangan matahari terbit di Posong, di loby hotel tempat ia bekerja. “ Lama-lama foto itu menarik minat tamu hotel untuk minta diantarkan ke tempat pemandangan itu, “ cerita Zunianto.
Posong berasal dari kata pos kosong, yang memang pada jaman perang Dipenogoro melawan penjajahan Belanja, didirikan satu pos yang kosong, untuk menjebak tentara Belanda. Makin lama Posong makin terkenal dan Zunianto mulai membuka kawasan ini pada tahun 2011 dengan luas 1000 m2 lahan untuk pembangunan gazebo, tempat parkir dan toilet.
Masyarakat setempat dalam mengembangkan tempat ini menolak pembangunan hotel atau villa, dan memilih sebagai tempat berkemah atau glamping saja. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan komunitas HAM Jakarta saat mengadakan perjalanan Overland Tour de Java, pada akhir November 2020.
Sebagai fasilitas tempat menginap, selain tempat glamping yang sudah tersedia 8 tenda semi permanen, di bawah Kawasan ini telah dibuka 30-an home stay sebagai pilihan akomodasi.
Untuk paket glamping pengunjung cukup membayar Rp 180.000,00 untuk satu malam dan mendapat 2 kali makan, yaitu makan malam dan sarapan pagi. Untuk penyediaan layanan lain, seperti barbeque dan hiburan dapat memilih paket tambahan.
Sedangkan paket menginap di homestay bervariasi mulai dari Rp 150.000,00 hingga Rp 200.000,00 per kamar lengkap dengan air panas.
Waktu berkunjung yang tepat adalah antara bulan Juli – Agustus. Dimana saat itu musim kemarau dan langit cerah. Pemandangan langit dengan taburan kesatuan sisitem bintang-bintang yang biasa disebut Milky Way dapat terlihat jelas. Walaupun suhu bisa mencapai dibawah 10 derajat Celcius, namun langit sangat cerah.
Atraksi lainnya adalah tur memetik kopi arabika dan beraroma tembakau yang menjadi produk andalan Kecamatan Kledung ini. Tur yang bisa mengambil waktu hingga seharian ini merupakan paket lengkap dari pemetikan hingga pengolahan kopi. Selain itu terdapat paket atraksi lain seperti paket pendakian Gunung Sindoro.
Rata-rata wisatawan yang datang sebelum masa pandemik sebanyak 130 ribu orang per tahunnya. Sudah banyak wisatawan mancanegara mulai dari Jerman , Belanda hingga Malaysia yang pernah berkunjung ke sini.
Pembangunan Kawasan ini baru 30% saja dari cetak biru rencana pengembangan Kawasan. Walaupun sudah terdapat banyak fasilitas seperti toilet , Menara pandang, pondok-pondok peristirahatn dan tempat swafoto,, namun banyak penduduk yang membangun warung-warung secara acak dan mengganggu perencanaan cetak biru yang ada.
“ kesadaran masyarakat dalam beriwsata masih kurang. Awalnya penempatan warung-warung sudah diatur, namun power saya kurang untuk melarang mereka ( untuk mendirikan warung di sembarang tempat), “ ujar Zunianto.
Ia berharap masyarakat setempat dapat bekerja sama menata kawasan ini supaya rapi dan asri. “ ke depan saya akan mengembangkan wisata lain ,seperti tempat therapi dan kolam ikan Koi dari lubang galian yang telah ditinggalkan, “ harapnya.