Kabupaten Banyumas dengan kawasan Batu Raden di kaki Gunung Slamet tidak hanya menyajikan pesona alam pegunungan, tetapi kini juga menyediakan pengalaman seru menjelajah hutan menggunakan mobil-mobil double gardan atau 4×4.
Sista dari Palawi Risorsis mengatakan, Safari Adventure menawarkan wisata off-road menawarkan 3 paket yakni fun, middle dan extreme. Untuk jalur fun dan middle dimulai dari gerbang wanawisata Palawi hingga safari see to sky.
“Paket off-road ini dibuat berdasarkan tingkat kesulitan dan jarak tempuh. Jika datang bersama keluarga direkomendasikan mengambil paket yang fun dan maksimal middle. Dengan paket ini wisatawan dapat menikmati pemandangan gunung Slamet dan Kota Purwokerto seperti di atas langit”, katanya.
Harga paket mulai Rp 350.000,00 untuk yang fun hingga Rp 650.000,00 untuk yang paket extreme. Walaupun ekstrem, namun keamanan tetap terjamin. Satu mobil berpenumpang 3 orang, masing-masing mengenakan helm dan tiap mobil dilengkapi dengan winch, rantai besi untuk menarik yang dikendalikan oleh listrik mobil.
“ Kami ini menyajikan pengalaman yang betul-betul off road, “ ujar Beno Suyitno, koordinator Safari Adventure. Memang terbukti medan yang dilalui benar-benar ekstrem, awalnya peserta diajak melalui jalanan aspal yang rusak, hingga berbelok menyusuri hutan pinus.
Rute yang dilalui tampak seperti Lorong tanah berbatu yang miring dan dalam, kadang tanjakan dan turunan terjal yang terhadang akar-akar pohon, yang dengan sigap dilalui oleh para driver offroader. Saat Safari Adventure membawa tamu dari romobongan komunitas Himpunan Anak Media Jakarta pada akhir November 2020 lalu, sebanyak 10 mobil dikerahkan atas arahan dari Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Rute jalan yang berliku menyusuri hutan pinus kadang tersendat oleh mobil yang performanya tidak merata, alhasil ada yang ketinggalan.Barisan mobil di belakang terimbas jalanan yang makin dalam dan berlumpur.saat itulah winch digunakan. Dengan mengikat tali sling di pohon atau badan mobil yang lain, mobil yang terjebak ditarik perlahan-lahan.
Sayang kekompakan para driver kurang terjaga. Mobil yang bermasalah malah ditinggal oleh rombongan mobil “sehat” untuk lebih dulu sampai di garis akhir. Seharusnya sang koordinator mengutamakan peserta agar tidak terpisah dengan rombongan dan mem-backup mobil yang bermasalah, bukan malah meninggalkannya, Hasilnya ada kelompok mobil yang tertinggal dan terpisah jauh.
Lepas dari hutan pinus, medan berubah menjadi jalanan berbatu diantara rumput ilalang, medan naik turun hingga akhirnya peserta mendapatkan kejutan melalui medan berbatu alam di tengah sungai kering. Akhirnya rute berakhir di Kawasan Telaga Sunyi. Sebuah akhir yang indah.