Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Indonesia akan mengembangkan produk wisata unggulan yang terkait dengan culture (kebudayaan), nature ( bentang alam), dan dan hospitality. “Culture merupakan keunggulan dalam pariwisata kita, porsi pengembangan sebesar 60%,” kata Arif Yahya ketika menyaksikan Indonesia Dance Festival (IDF) 2014 di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (5/11). Menpar didampingi sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) antara lain Ahman Sya, Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya.
Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, keunggulan wisata budaya akan dikembangkan dalam wisata heritage dan religi; wisata kuliner dan belanja; dan wisata kota dan desa, sedangkan wisata alam akan dikembangkan dengan produk wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan. Porsi pengembangan wisata alam sebesar 35%, sedangkan buatan manusia dikembangkan sebagai wisata MICE dan Event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpatu (integreted resort) porsinya sebesar 5%.
Menpar menjelaskan, dari hasil survey PES (passenger exit survey) 2013 yang dilakukan Pusdatin Kemenparekraf (Sekarang Kemenpar-Red) ada lima besar produk wisata sebagai kontributor kunjungan wisman ke Indonesia yakni; wisman yang melakukan wisata belanja dan kuliner (80%), wisata religi dan heritage (80%), wisata bahari (35%), wisata MICE (25%), dan wisata olah raga (5%).
Dari data survey PES terlihat bahwa pertunjukkan seni tari antara lain yang digelar dalam event internasional IDF berperan penting dalam menarik kunjungan wisman yang tahun ini diproyeksikan sebesar 9,5 juta wisman, tahun 2015 sebesar 10 juta wisman, dan tahun 2019 diproyeksikan sebanyak 20 juta wisman