Angkasa Pura harus menggenjot kinerjanya, kalau tidak pihak maskapai siap mengambil alih pengelolaannya. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pariwisata dalam jumpa pres akhir tahun Kementerian Pariwisata, Rabu 21 desember 2016., di gedung Sapta Pesona Jakarta.
Memang pada tahun 2017, konektivitas udara menjadi salah satu dari tiga program utama Kementerian Pariwisata, selain pengembangan digital tourism dan pembangunan homestay. Untuk mengejar target 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019, butuh tambahan 10,5 juta kursi dari kapasitas 19,5 juta kursi di tahun 2016, dari jumlah kapasitas kursi yang dimiliki oleh maskapai penerbangan dalam dan luar negeri yang beroperasi di Indonesia.
Butuh tambahan 4 juta kursi, sebagai upaya menambah target kunjungan wisman di tahun 2017 sebanyak 15 juta orang. Kemenpar akan melakukan strategi 3 A, yaitu Airlines – Airport & Air Navigation. Untuk itu perlu kerjasama yang erat antara perusahaan maskapai nasional dan asing bersama dengan Angkasa Pura 1 dan II serta AirNav Indonesia.
Kerjasama tersebut nantinya akan meningkatkan direct flight, rute baru, extra flight, maupun masuknya maskapai penerbangan baru dari pasar potensial. Selain itu, ada juga pemberian incentive airport charge dan pengalokasian prioritas jadwal penerbangan di sejumlah bandara internasional di Indonesia. Kemudian akan dilakukan program promosi bersama untuk mencapai target pariwisata di tahun 2019.
Selain target untuk tahun 2017, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan optimis target wisman 12 juta di tahun ini akan tercapai. “ Dari Januari hingga Oktober telah masuk 9,4 juta wisman, sisanya kami optimis akan tercapai, “ ujarnya.
Selain target wisman, di tahun 2017 juga ditargetkan terjadi pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 265 juta orang dan Indonesia dapat menempati rangking 40 dunia dalam daftar indeks daya saing World Economic Forum dalam hal pariwisata.
Sumber Foto : Dudut Suhendra