Sebuah aplikasi media sosial untuk telepon pintar karya orang Indonesia telah diluncurkan. Berbeda dengan medsos biasa, aplikasi yang baru ini khusus untuk pelaku dan penggemar perjalanan wisata, yang menciptakannya pun dari kalangan pelaku pariwisata.
Online Travel Assistant yang disingkat Onta, diluncurkan di Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta pada 16 Agustus 2017. Masih dalam basis sistem operasi android, diharapkan aplikasi ini dapat menjadi wadah berbagai ekspresi dan informasi seputar dunia pariwisata dari berbagai belahan bumi antar pelaku usaha dan penggemar perjalanan wisata, baik itu foto, video, tanya jawab dan membuat group sesuai hobi dan minat yang sama. Tahun depan akan bisa digunakan untuk telepon pintar berbasis i-phone.
Onta berharap bisa menajdi aplikasi bagi The World Travel Community, sebagai aplikasi untuk komunitas traveller sedunia, tidak saja dipakai oleh orang Indonesia tetapi dari seluruh dunia. Ke depan Onta dapat juga dipakai sebagai alat promosi, publikasi dan alat pembayaran.
Pieter Sengkey, CEO Onta menjelaskan bahwa ada 4 pilar sasaran pengguna aplikasi Onta ini, mulai dari traveller, tour leader, tour guide atau pemandu lokal dan travel vendor ( pemilik usaha bidang travelling, termasuk resto dan hotel serta pendukung lainnya).
“ Dalam aplikasi Onta terdapat berbagai fitur menarik, sepeti membuat group, baik terbuka maupun tetutup atau private. Selain itu ada juga fitur peta (map) dan link, yang menghubungkan ke situs-situs bberbagai aplikasi pendukung, seperti tiket, hotel, kedutaan besar, asuransi perjalanan, pusat informasi wisata halal dan masih banyak lagi, “ ujar Pieter.
Penggunanya ditujukan untuk pengguna telepon pintar aktif, antara usia 13-55 tahun. Sehingga di tahun pertama, Onta ditargetkan digunakan oleh 1 juta pengguna dari seluruh dunia. “ Dengan demikin Onta dapat menjaring banyak sponsor yang akan mengiklankan jasa dan produknya, “ ujar Djono Karjadi selaku COO Onta menambahkan.
Keterangan lebih lanjut dapat dilihat di www.onta-app.com
Bersamaan dengan peluncurkan Onta, diluncurkan juga Skyroam, sebuah perangkat penangkap jaringan internet yang berlaku di seluruh dunia. Skyroam diharapkan dapat mengatasi biaya roaming bagi pelaku wisata dan wisatawan yang melakukan perjalanannya di seluruh belahan dunia, namun tetap bisa terhubung dengan internet.
Perangkat Skyroam sampai tahun 2017 masih disewakan, namun pada tahun 2018 akan dijual langsung. Sisitem pembayarannya dihitung dari waktu per 24 jam yang disebut dengan Day Pass. Penggunaan per day passs untuk di kawasan Asia dibebankan biaya sebesar Rp 85.000,00 dan kawasan di luar Asia sebesar R 110.000,00. Satu perangkat dapat diakses oleh 5 perangkat mobile ( telepon pinar, laptop, dan tab).
Keterangan labih lanjut dapat dilihat di www.skyroam.id