PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) telah mengembangkan bisnisnya ke arah pariwisata sejak bulan Maret 2015 dengan meluncurkan “PELNI Lifestyle”. PELNI melihat bahwa transportasi laut kini tidak hanya sebagai operator angkutan penumpang dan barang saja, tetapi juga di sektor pariwisata mempunyai potensi besar sekali untuk digarap.
PELNI Lifestyle mengembangkan produk-produk Meeting on Board, Study on Board, Venue on Board, Tour on Board, dan Wisata Bahari. Masing-masing produk menawarkan pengalaman perjalanan laut yang unik dan berbeda bagi wisatawan.
PELNI Lifestyle memanfaatkan armada kapal milik PELNI sebagai alat transportasi sekaligus akomodasi terapung. Konsep perjalanannya dikemas dalam Fly & Cruise yakni perjalanan yang mengkombinasikan perjalanan udara dan/atau darat menuju pelabuhan sebelum memulai dan/atau mengakhiri pelayaran. Konsep Fly & Cruise sendiri relatif terbilang baru, atau belum biasa dilakukan di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Meeting on Board adalah paket meeting di atas kapal. Meeting dilakukan saat kapal berlayar di rute yang telah ditetapkan. Meeting di atas kapal tentu akan memberikan sensasi berbeda dibandingkan dengan meeting yang diselenggarakan di darat, di hotel misalnya. Paket Meeting on Board ini telah dijalankan oleh berbagai instansi.
Selain untuk meeting, armada kapal PELNI sekarang juga sangat bisa untuk dijadikan sebagai Venue on Board oleh masyarakat, komunitas-komunitas, maupun perusahaan-perusahaan dan instansi pemerintahan. Kapal-kapal PELNI tertentu sudah siap dijadikan venue untuk menggelar gathering, outing, pernikahan atau lokasi foto pre-wedding. Sebagai venue, bisa memanfaatkan saat kapal sedang sandar di pelabuhan maupun saat kapal berlayar di luar rute penugasan atau charter.
Kapal-kapal milik PELNI yang sudah siap digunakan menjadi tempat acara Meeting on Board dan Venue on Board ada 5 (lima) unit yaitu KM Kelud, KM Dorolonda, KM Umsini, dan KM Sinabung. Keempat kapal ini berkapasitas 2000 penumpang. Kemudian KM Kelimutu dengan kapasitas 1000 penumpang. Di kapal-kapal itu ada kabin (kamar) dengan 2 (dua) tempat tidur, 4 (empat) tempat tidur, 6 (enam) tempat tidur, hingga 8 (delapan) tempat tidur. Serta kelas Ekonomi dengan tempat tidur single dan tempat tidur bertingkat (bunkbed).
Ruang salon atau restoran di kapal-kapal besar seperti KM Kelud dan KM Dorolonda berkapasitas sampai dengan 250 pax dan bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan, seperti untuk meeting, seminar, hingga jumpa pers.
Selain itu, di kapal juga tersedia ruang pertemuan berkapasitas sampai dengan 50 pax. Guna menunjang event yang diselenggarakan di kapal, PELNI juga menyediakan catering dengan pilihan menu Indonesia dan Western menyesuaikan permintaan pelanggan.
Fasilitas lainnya, di setiap kapal PELNI tersedia mushola, kafetaria dan view deck beratap, toko swalayan kecil, dan sarana olahraga kapal. Khusus di kapal KM Kelud telah tersedia mini gym dan jogging trek yang memanfaatkan selasar kapal.
Study On Board dan Tour on Board adalah paket-paket perjalanan sambil belajar. Kedua produk ini ditujukan bagi murid-murid sekolah dan mahasiswa. Study on Board merupakan paket perjalanan menginap di atas kapal mengikuti rute pelayaran. Selama ini memang ditujukan bagi mahasiswa-mahasiswa dari perguruan tinggi pelayaran dan sekolah tinggi pariwisata untuk praktik langsung mengenai manajemen kapal dan hospitality seperti table manner dan house keeping. Tetapi bukan berarti dari sekolah-sekolah lain tidak bisa melakukannya.
Sedangkan Tour on Board paket wisata sehari untuk memperkenalkan kehidupan maritim dan transportasi laut bagi murid-murid sekolah dari taman kanak-kanak hingga tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Di dalamnya berisi materi-materi pengenalan kapal laut dan berinteraksi dengan Nakhoda.
Selain itu, produk lainnya adalah paket-paket Wisata Bahari bertajuk “Let’s Go PELNI”. Paket wisata bahari PELNI pertama kali dilakukan pada akhir tahun 2014 di destinasi Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Raja Ampat, Papua Barat. Paket Wisata Bahari terus berkembang ke beberapa destinasi lain diantaranya Karimun Jawa, Jawa Tengah; Kepulauan Seribu, Jakarta; dan tahun ini ke Togean, Sulawesi Tengah; Banda Neira, Maluku; Sabang, Aceh; dan Komodo, Nusa Teggara Timur.
Paket-paket wisata bahari diperuntukkan bagi masyarakat umum dan komunitas yang ingin berwisata dengan menggunakan kapal dan mencari pengalaman unik dan berbeda. Para pegiat aktivitas luar ruang bisa snorkeling dan menyelam dengan transportasi sekaligus akomodasi yang langsung menjangkau daya tarik–daya tarik wisata bahari Nusantara.
Paket Wisata Bahari Karimun Jawa yang telah menjadi paket reguler, menurut catatan data PELNI, diikuti 600 peserta setiap kali berangkat. Paket wisata ini memanfaatkan waktu idle KM Kelimutu saat berada di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Berangkat dari Semarang pada pukul 00.00 WIB dan tiba di perairan Karimun Jawa pada pukul 06.00 WIB. Kemudian peserta bisa langsung beraktivitas di laut selama sehari penuh. Sekarang paket Wisata Bahari Karimun Jawa menawarkan pilihan akomodasi. Wisatawan bisa tinggal di kapal, atau menginap di hotel di darat, atau berkemah di tepi pantai. Wisatawan bisa ikut membakar ikan yang telah disediakan pada waktu makan.
Sebelum berlayar kembali ke Semarang pada pukul 13.00 WIB, wisatawan masih punya waktu mengeskplorasi daratan di Karimun Jawa dengan bersepeda atau berjalan-jalan selama 6 jam. “Kami melihat perekonomian terus meningkat dan strata kehidupan sosial di masyarakat pun terus naik. Bisnis lifestyle yang dikembangkan oleh PELNI menyasar masyarakat dari golongan menengah ke atas,” ujar Sukendra, VP Pemasaran Angkutan Penumpang PT PELNI.
“PELNI menawarkan kemitraan kepada para pelaku industri pariwisata di berbagai daerah di Indonesia mengelola wisata bahari dalam negeri. Dengan demikian juga bisa membantu pencapaian target kedatangan wisatawan mancanegara (wisman),” tambah Sukendra.