Indonesia sebagai negara yang terletak di jantung segitiga karang dunia atau World Coral Triangle, telah dikenal sebagai destinasi wisata selam dunia dan telah mendapatkan berbagai pernghargaan internasional. Namun akibat pandemi Covid-19, dunia wisata selam Indonesia terhenti sejenak selama dua tahun dan kini tengah bergerak bangkit kembali.
Kini narasi promosi wisata selam Indonesia ke dunia internasional tidak hanya sebagai destinasi wisata selam terindah namun juga aman dan mengutamakan keselamatan. Sebagai bagian dari penerapan sertifikasi CHSE ( Clean, Health, Safety & Enviromental Sustainability ).
Untuk itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan Dive Alert Network (DAN) yang didukung oleh Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia dan Perkumpulan Profesional Selam Indonesia menyelenggarkan seminar bertajuk “ Indonesia as a safe diving destination Roadmap : Safety Standards as the core element in Product and Promotion Strategy”.
Seminar sehari ini bertempat di Summit Room, Lower lobby Jakarta Convention Center, pada tanggal 1 September 2022, bertepatan dengan dimulainya pameran kegiatan menyelam Deep & Extreme 2022 di Hall A JCC.
Seminar ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama Indonesia, dalam hal ini Kemenparekraf dengan Divers Alert Network (DAN) yang telah ditandangani pada 29 Oktober 2021, mengenai pengembangan wisata selam Indonesia.
Kerjasama ini diawali dengan pengembangan protokol yang sesuai untuk wisata selam dalam panduan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability ( CHSE ) yang menjadikan INdonesia negara pertama di Dunia yang menerapkan protokol khusus wisata selam bekerjasama dengan DAN.
Poin-poin penting dalam kerjasama ini adalahdalam upaya mempromosikan Indonesia sebagai Destinasi Selam yang aman melalui program peningkatan keselamatan penyelaman, menggunakan network DAN ke membernya untuk program promosi wisata selam di Indonesia
Mengadakan program-program kesadaran keselamatan, Peningkatan kemampuan penanganan kecelakaan melalui program kampanye keselamatan serta pelatihan P3K khusus wisata selam, penyediaan saluran darurat penyelaman dengan nomor akses lokal serta layanan berbahasa Indonesia dan Inggris.
Dukungan terhadap fasilitas medis termasuk sarana hiperbarik melalui edukasi, penerapan standar keselamatan, pelatihan dan pengikutsertaan dalam DAN Recompression Chamber Network (RCN), Recompression Chamber Assistance Program (RCAP) dan Preferred Provider Network (PPN).
Penyediaan perlindungan asuransi kecelakaan selam yang diperluas bagi penyelam lokal dan wisatawan asing.
Seminar ini dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Dalam sambutannya Sandiaga Uno menyampaikan paparan soal pengembangan pariwisata termasuk wisata selam Indonesia.
Dalam rencananya, Kemenparekraf akan mengembangkan dunia wisata selam Indonesia dengan, menetapkan standarisasi keselamatan dan keamanan untuk industri wisata selam dengan dukungan dari DAN, memberikan sertifikasi CHSE bagi para operator wisata selam, melakukan sosialisasi protokol wisata selam bagi para wisatawan dan menyediakan tempat yang menyediakan fasilitas lengkap untuk kondisi kecelakaan pada kegiatan selam, contohnya Hyperbaric Chamber.
Dalam seminar ini dibagi dalam 2 diskusi panel.
Sesi diskusi pertama berjudul Diving Health and Safety as a Prerequisite Core Element in Indonesia as a safe diving destination roadmap. Dengan pembicara Alex Reyaan Direktur Wisata Minat Khusus Deputi Bidang Produk dan Penyelenggaan Event Kemenparekraf, Panchabi Vaithiyanathan, COO & CIO Divers Alert Network, Bayu Wardoyo, Field Representative DAN Indonesia, Abie Carnabie Sekjen Perkumpulan Profesional Selam Indonesia, dan dimoderatori oleh Andini Effendi – News Anchor Metro TV.
Pada diskusi sesi 2 dengan judul Dive to Digital Engagement dengan menghadirkan pembicara Hengky Manurung Kepada Deuti Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Arief Yudo Wibowo Ketua Umum PUWSI, Michael Sjukrie Mewakili Ody Dive, Dwika Putra Praktisi Digital Marketing dan dimoderatori oleh Gemala Hanafiah, surfer, diver dan Influencer.
Seminar ini juga dihadiri President & CEO Divers Alert Network William M Zielfe dan perwakilan kalangan industri wisata selam Indonesia, seperti kalangan usaha wisata selam, penyelam professional, Lembaga pelatihan selam, komunitas selam dan Miss Scuba Indonesia, penggiat industri selam dan media.
Diharapkan melalui seminar ini kalangan industri wisata selam Indonesia memahami dan mendukung peta jalan pengembangan wisata selam Indonesia sebagai destinasi wisata selam dunia yang tidak hanya indah tetapi juga aman.