Pemerintahan Jokowi Jk kini memfokuskan pariwisata dalam satu kementrian. Arief Yahya, mantan Ceo PT Telkom terpilih sebagai Menteri Pariwisata dalam Kabinet Kerja untuk memimpin Kementrian Pariwisata .Sehari setelah dilantik di Istana Negara, Arief Yahya, mengikuti acara serah terima jabatan (Sertijab) dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Mari Elka Pangestu. Acara ini berlangsung pada hari Selasa 28 Oktober 2014 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta.
Sertijab berlangsung khidmat. Hadir dalam acara tersebut mantan Wakil Menteri Parekraf Sapta Nirwandar, para pejabat di lingkungan Kemenparekraf, para stakeholder, serta sejumlah pengurus asosiasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menparekraf Mari Elka Pangestu mengingatkan bahwa hal penting yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas destinasi wisata, termasuk 15 destinasi wisata unggulan yang masuk sebagai Kawasan Strategis Parwisata Nasional (KSPN).”Ke depan jumlahnya KSPN ini perlu ditingkatkan dari 15 KSPN menjadi 25 KSPN yang sebagian berada di kawasan Indonesia Timur,” kata Mari.
Dalam tiga tahun terakhir pertumbuhan pariwisata rata-rata sebesar 8%, sedangkan ke depan akan dipacu agar tumbuh menjadi 12% sehingga perolehan devisa diharapkan akan meningkat signifikan. Bila akhir tahun 2014 dari kunjungan 9,5 juta wisman perolehan devisa pariwisata akan sebesar US$ 11 miliar, tahun 2019 dari kunjungan 20 juta wisman perolehan devisa diperkirakan sebesar US$ 24 miliar atau setara Rp 240 triliun.
Untuk ini perbagai upaya perlu dilakukan antara lain peningkatan, insfrastrukur, promosi, aksesibilitas dan konektivitas penerbangan dari negara-negara sumber wisman ke destinasi unggulan yang tersebar di berbagai wilayah di tanah air, maupun aksesibiltas laut guna mendorong kunjungan wisman kapal pesiar (cruise ship) dan yacht hal ini sejalan dengan program pemerintah ke depan memperkuat toll laut untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia.
Menpar Arief Yahya mengatakan, potensi pariwisata Indonesia sangat besar. Ia mengisyaratkan akan melakukan terobosan baru dengan marketing baik secara konvensional maupun melalui teknologi digital. “Kita akan tetap menggunakan cara kovensional ditambah dengan trobosan digital,” kata alumnus Teknik Elektro ITB Bandung dan program Master Telematika di Surrey University, Inggris ini. Saatnya kita mendukung menteri pariwisata yang baru untuk menjawab tantangan tersebut, demi pembangunan pariwisata Indonesia.