Sebagai bagian dari rangkaian program ‘Ayo ke Museum’ yang berlangsung pada 15 Agustus- 31 Oktober 2019, Starbucks Indonesia mengunjungi museum bersama 500 peserta. Mereka adalah karyawan, pelanggan, serta anak-anak pra sejahtera di 12 kota secara serentak, sebagai bentuk perayaan Hari Museum Indonesia pada hari Sabtu 12 Oktober 2019.
Program ‘Ayo ke Museum’ yang didukung oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jendral Kebudayaan, serta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan salah satu bentuk komitmen Starbucks Indonesia untuk terus meningkatkan apresiasi dan kepedulian terhadap warisan kebudayaan Indonesia.
“Kami sangat senang untuk dapat melangsungkan kembali program ‘Ayo ke Museum’ tahun ini. Antusiasme dari para pelanggan menjadi motivasi bagi kami untuk melanjutkan program mengunjungi museum-museum yang ada di Indonesia. Starbucks Indonesia secara aktif telah mengajak masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, untuk menjelajahi museum sebagai salah satu cara yang menyenangkan dalam memperkaya wawasan sejarah Indonesia serta melestarikan kebudayaan Indonesia,” jelas Andrea Siahaan, pr & communications senior general manager Starbucks Indonesia.
Sejak tahun 2008, program ini telah berjalan dan memperoleh respon positif dari masyarakat serta badan pemerintah di Indonesia. Melalui kegiatan ini, Starbucks Indonesia telah membawa sedikitnya 50.000 pelanggannya untuk mengunjungi museum di seluruh Indonesia dan membantu melestarikan budaya Indonesia. Starbucks Indonesia juga turut mendukung tema Hari Museum Indonesia 2019 ‘Museum Menyatukan Keberagaman’ yang merupakan program pemerintah dan mengajak para pelanggannya untuk selalu melestarikan budaya bangsa.
“Tahun ini, kunjungan serentak kami lakukan di kota Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, Medan, Makassar, Palembang, Pontianak, dan Mataram. Starbucks merupakan bagian dari masyarakat dan kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi yang dapat kami berikan kembali atas dukungan yang selama ini telah kami terima. Selain itu, kami juga berharap bahwa mengunjungi museum tidak hanya dilakukan pada Hari Museum Indonesia saja, tetapi juga menjadi pilihan rekreasi karena mengunjungi museum merupakan kegiatan sederhana yang mengedukasi dan bermanfaat,” tutup Andrea Siahaan.