Dimulai pada tahun 2015, Ubud Food Festival (UFF) akan kembali digelar tahun ini pada tanggal 24 – 26 Juni , setelah selama dua tahun hiatus karena Covid-19. Selama ini UFF dianggap sebagai pertemuan kuliner lintas budaya yang paling menarik di kawasan ini, tempat ini menampilkan masakan Indonesia yang beragam, koki yang baru muncul dan mapan, serta produk lokal yang luar biasa dengan latar belakang Ubud, pusat budaya Bali yang menakjubkan.
UFF22 akan membangun tema “Pahlawan” yang awalnya ditujukan untuk festival 2020 yang ditunda. UFF kembali untuk menghormati para tua dan muda, yang terus memainkan peran penting dalam menyuburkan dunia gastronomi Indonesia, serta para chef internasional dan pecinta makanan yang berdedikasi untuk melestarikan tradisi makanan mereka dan berbagi cerita mereka.
“Dengan tema Pahlawan , kami ingin Anda bertemu dengan pahlawan makanan Indonesia tanpa tanda jasa, para ibu dan ayah yang memasak resep keluarga kuno mereka di rumah. Kami ingin merayakan kontribusi besar mereka dalam menciptakan cita rasa yang kita semua sukai. Tetapi kami juga ingin memberi penghormatan kepada para pahlawan muda Covid, makanan dan agropreneur kami yang telah menciptakan karir baru dan membawa inovasi yang mengesankan ke arena kuliner, ”kata Pendiri dan Direktur UFF Janet DeNeefe .
Menyoroti budaya kuliner nusantara telah menjadi inti dari setiap Festival, dan sekarang lebih dari sebelumnya. “Sejak acara perdana kami, Festival telah menghadirkan masakan Indonesia yang kompleks dan beragam kepada pecinta makanan di seluruh dunia,” lanjut DeNeefe . “Untuk tahun keenam kami, kami ingin merayakan orang-orang di balik cita rasa unik dan cerita yang berkembang dari lanskap kuliner Indonesia.”
Cita rasa daerah Bali dan ahli kuliner akan ditampilkan, bersama tamu istimewa dari pulau tetangga yang akan bergabung untuk menyajikan makan siang di antara sajian makanan tradisional, di lokasi magis, sementara koki lokal dan pengunjung akan berkolaborasi di restoran terkenal Ubud. Bahan diskusi akan membahas bagaimana bertahan dari pandemi dan Bali pasca-Covid, hingga budidaya rumput laut dan sorgum, manfaat jamu, perubahan iklim dan keberlanjutan.
Dari demo memasak, tur makanan, makan siang dan makan malam yang mewah, hingga pembicaraan, lokakarya, kelas master, musik live, film, dan jajanan kaki lima, petualangan tiga hari ini akan memukau audiens kami dengan cita rasa baru yang berani dan favorit lama, disajikan dengan dosis besar inspirasional cerita.
Tahun ini, Festival juga akan menjalin kolaborasi kuliner baru yang menarik dengan kota Bandung, Jawa Barat, yang membawa UFF ke Bandung pasca-festival untuk acara dua hari.
Sejak peluncuran pertama UFF pada tahun 2015, tujuan festival adalah untuk menciptakan hub global bagi komunitas kuliner untuk terhubung dan mengembangkan keterampilan, membawa makanan Indonesia ke dunia sambil mendukung bisnis lokal yang merupakan bagian dari industri pariwisata pulau itu. Walaupun sebagai besar dari Indonesia masih terkena dampak pandemi global, Ubud Food Festival tetap berkomitmen untuk mendukung mereka yang berada di industri kuliner dan menemukan cara untuk membangun kembali dan merevitalisasi kepulauan kita tercinta melalui kekuatan makanan.
